BRI Liga 1 Jadi Pemantik Kebangkitan UMKM Bali

Ajang kompetisi BRI Liga 1 2021/2022 menjadi pemantik kebangkitan perekonomian dan UMKM di Pulau Dewata. Seperti diketahui venue kompetisi seriez ke-4 itu di Bali.

oleh Dewi Divianta diperbarui 18 Feb 2022, 13:35 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2022, 13:35 WIB
Ilustrasi logo bri liga 1 liputan6
BRI Liga 1 2021/2022 (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Bali Ajang kompetisi BRI Liga 1 2021/2022 menjadi langkah kebangkitan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Bali. Di mana BRI menjadi sponsor utama kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia tersebut.

Helatan kompetisi tersebut menjadi harapan baru untuk para pelaku UMKM di Bali untuk menjadi ajang pemulihan perekonomian. 

Meski, digelar di masa pandemi, kompetisi BRI Liga 1 tetap mengedepankan kesehatan para pelaku dalam kompetisi itu, salah satunya menjalankan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

 

BRI sebagai sponsor utama BRI Liga 1 2021/2022 berusaha menjadi jembatan para pelaku UMKM Bali dalam mengembangkan produk-produknya sekaligus memberikan bantuan pendanaan.

Direktur Kepatuhan BRI, Ahmad Solichin Lutfiyanto mengatakan pelaku UMKM di Bali melihat potensi pengembangan bisnis selama kompetisi BRI Loga 1 2021/2022 berlangsung di Pulau Dewata.

"Saat pandemi, rata-rata para pengusaha UMKM kesulitan mendapat modal untuk membiayai bisnis. BRI hadir mendampingi para pelaku UMKM mempertahankan bisnis, sekaligus mendorong mereka yang ingin go digital," kata Ahmad kepada awak media di Denpasar, Kamis (17/2/2022).

Ahmad menyebut, dengan adanya BRI Liga 1 di Bali menjadi salah satu langkah pemulihan kebangkitan ekonomi oleh pelaku UMKM melalui digitalisasi bisnis. 

Para pelaku, UMKM melakukan promosi 'menggelar lapak' secara daring untuk memperluas jangkauan pasar dan peningkatan omset penjualan produk-produk mereka. Seiring dengan digelarnya kompetisi tersebut, BRI swmakin aktif mengembangkan program-programnya di tengah kompetisi berjalan

 

UMKM Paham Digitalisasi

Perhelatan BRI Liga 1 menjadi secercah harapan baru bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Bali dan sekitarnya.
Perhelatan BRI Liga 1 menjadi secercah harapan baru bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Bali dan sekitarnya. (Dok. BRI)

Ahmad Solichin yang juga merupakan Direktur Pembina BRI Regional Office Denpasar menjelaskan, digitalisasi menjadi jembatan bagi pelaku UMKM untuk tetap bertahan sekaligus bertumbuh di masa pandemi Covid-19.

"Berbanding lurus dengan hasil riset BRI Research Institute yang menyebut digitalisasi bisnis mendongkrak pertumbuhan penjualan hingga dua kali lipat lebih," ujar dia.

Dirinya menambahkan, BRI membwrikan dukungan kepada pelaku UMKM dengan memberikan pembiayaan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro agar pelaku usaha bisa naik kelas.

"Sepanjang 2021, KUR Mikro BRI di wilayah Bali dan Nusa Tenggara terserap hingga 9,2 Triliun atau 102,16% dari target yang ditetapkan," ujar dia.

Ahmad mengaku, tahun 2022 BRI memberikan kebijakan-kebijakan yang menguntungkan para pelaku UMKM di Provinsi Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Menurutnya, hal tersebut terlihat atas mebingkatnya alokasi KUR Bali dan Nusa Tenggara menjadi Rp12,3 triiun pada 2022. Nilai itu setara dengan 4,73% dari alokasi KUR BRI pada 2022 secara nasional yang sebesar Rp260 triliun.

"BRI menyalurkan KUR Mikro di Bali, NTT, dan NTB sebesar Rp9,2 triliun atau 102,16%, atau sebanyak 341.390 orang masyarakat di Bali, NTB, dan NTT menikmati KUR Mikro BRI sepanjang 2021 didominasi sektor produktif sebesar 47%,” ucap dia.

 

Omset UMKM Naik di Masa Pandemi Covid-19

 

Untuk diketahui, BRI juga mendukung pemberdayaan UMKM Kelompok Wanita Tani (KWT) Kota.

Pala yang berlokasi di Jalan Ratna, Dauh Peken, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali.

Ni Nyoman Indrawati, salah satu penerima modal usaha sebesar Rp100 juta digunakan untuk membuat usaha di bidang pembuatan patung dan cenderamata kayu di daerah Kuta, Bali. 

Ternyata, bantuan modal dan langkah awal usaha tersebut berkembang pesar, sehingga dirinya mengajukan pinjaman dana ke BRI menjadi Rp400 juta. 

Nyoman mempromosikan usahanya melalui digital dengan membuat website bernama Novica.com, melalui digitalisasi tersebut produk miliknya bisa dijangkau pasar internasional.

"Modal usaha kami terima ini sangat bermanfaat dan tentu mendorong kami untuk bisa tetap bertahan serta mengembangkan usaha kerajinan khas Bali hingga ke level internasional," ujarnya.

 

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya