Mbah Moen: Islam Masuk Indonesia pada Zaman Ali bin Abi Thalib Bukan Walisongo

Mbah Moen meyakini agama Islam masuk Indonesia pada zaman Ali bin Abi Thalib, bukan pada zaman walisongo. Perang Shiffin menjadi latar sejarah

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Mar 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2022, 12:00 WIB
Tidak Hanya Umat Muslim, Lintas Agama Juga Doakan Mbah Moen
Lintas agama doakan Mbahj Moen (Sumber: Instagram/nahdlatululama/

Liputan6.com, Cilacap - Pertanyaan tentang kapan agama Islam masuk Indonesia mewarnai dan memperkaya khazanah pengetahuan tentang sejarah Islam, khususnya di Indonesia.

Banyak teori-teori tentang sejarah masuknya Islam di Indonesia.

Sebagian kelompok meyakini Islam masuk Indonesia pada abad ke 13 Masehi. Hal ini dikemukakan oleh G.W.J. Drewes yang lantas dikembangkan oleh Snouck Hugronje, J. Pijnapel, W.F. Sutterheim, J.P. Moquette, hingga Sucipto Wirjosuparto.

Selain itu, ada pula kelompok yang meyakini Islam masuk Indonesia bersamaan dengan migrasi orang-orang China ke Asia Tenggara pada tahun 879 atau abad ke 9 Masehi lewat Sumatera bagian selatan Palembang.

Hal ini berawal dari hubungan orang-orang Islam Arab dengan bangsa China yang diperkirakan  terjadi pada 713 Masehi.

Menurut Buya Hamka, Islam sudah menyebar di Nusantara sejak abad 7 M dibawa oleh bangsa Arab dengan motif utamanya adalah syiar Islam

Pendapatnya didasarkan pada naskah kuno China, dalam rentang masa yang tidak terlalu lama dari lahirnya Islam di tanah Arab. Pada abad ke 6 atau 7 M diduga Islam dinyatakan telah memasuki kawasan Nusantara.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Pandangan Mbah Moen

KH Maimun Zubair atau Mbah Moen
KH Maimun Zubair atau Mbah Moen. (Istimewa)

Dalam naskah tersebut dinyatakan bahwa terdapat permukiman penduduk Muslim di Barus, kota tua yang terletak di pesisir Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara pada tahun 625 M.

Bukti lainnya adalah keberadaan makam tua di kompleks pemakaman Mahligai, Barus, pada abad ke 7 M. Di batu nisannya tertulis Syekh Rukunuddin wafat tahun 672 M yang menguatkan adanya komunitas muslim pada saat itu.

Berbeda dengan apa yang diungkap oleh para sejarawan di atas, ulama kharismatik asal Rembang, KH Maemoen Zubair atau Mbah Moen meyakini bahwa Islam masuk Indonesia pada masa Tabi’in.

“Kalian lihat Islam masuk itu sudah zaman Tabi’in, Islam masuk di Indonesia, tapi yang menerima orang melayu. Kalian lihat setiap ada orang Melayu pasti agamanya Islam. Bukan zaman Sunan Kalijaga, tapi sebelumnya. Hal tersebut bermula ketika perang Shiffin (perang antara Sayyidina Ali dan Muawiyah, pen)," tutur Mbah Moen, dikutip dari Kanal YouTube Santri Nusantara.

 

Perang Shiffin

Pedang Zulfiqar
Pedang Zulfiqar yang dipakai oleh Ali bin Abi Thalib. (Creative Commons)

Pada perang Shiffin, lanjut Mbah Moen, kemenangan kelompok Muawwiyah dalam peristiwa tahkim, menyebabkan pendukung Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA terpecah menjadi 4 kelompok.

Keempat kelompok itu yakni pendukung setia Ali bin Abi Thalib RA, kelompok yang keluar dari kubu Ali (Khawarij), tidak memihak Ali ataupun Muawiyah (netral), seperti: Abdullah bin Umar dkk dan ada yang mengungsi ke arah timur.

Mbah Moen kembali mengisahkan bahwa berdasarkan penuturan gurunya, Syeikh Yasin al-Fadani, kelompok yang mengungsi ke arah Timur tersebut mendarat ke salah satu wilayah di Indonesia yakni Medan. Tapi awalnya tujuannya tidak untuk menyebarkan Islam, hanya karena ingin mengungsi.

Dengan demikian, merujuk pada peristiwa perang Shiffin yang terjadi pada tahun 657 M, maka Islam masuk Indonesia pada abad ke 7 Masehi.

Penulis: Khazim Mahrur

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya