Biang Keladi Tersendatnya Pendistribusian Minyak Goreng Curah di Gorontalo Terkendala

Tinggal beberapa hari lagi masyarakat mayoritas di Provinsi Gorontalo akan merayakan Idul Fitri. Tentu, kebutuhan bahan pokok seperti minyak goreng akan meningkat.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 23 Apr 2022, 00:00 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2022, 00:00 WIB
Pemerintah Gorontalo saat menyalurkan minyak goreng curah bersubsidi (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Penyaluran minyak goreng curah bersubsdi di Provinsi Gorontalo beberapa waktu lalu

Liputan6.com, Gorontalo - Kesulitan warga untuk mendapatkan minyak goreng curah bersubsidi di Provinsi Gorontalo terdiri dari banyak faktor. Salah satunya yakni kurangnya armada pengangkut.

Bahkan, distribusi 1 juta liter minyak goreng curah di Provinsi Gorontalo terkendala karena armada angkut tersebut. Saat ini, Kabupaten dan Kota diminta ikut membantu menyediakan armada pengangkut minyak goreng dari Mamuju, Sulawesi Barat.

Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Risjon Sunge menjelaskan, saat ini baru Pemerintah Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo yang menyediakan armada. Kota Gorontalo empat unit dengan kapasitas 40.000 liter dan Kabupaten Gorontalo satu unit kapasitas 5.000 liter.

"Saya berharap kabupaten lain ikut berpartisipasi supaya akses minyak goreng murah bagi warga bisa kita realisasikan lebih cepat dan lebih masif," kata Risjon.

Apalagi kata Risjon, tinggal beberapa hari lagi masyarakat mayoritas di Provinsi Gorontalo akan merayakan Idul Fitri. Tentu, kebutuhan bahan pokok seperti minyak goreng akan meningkat.

"Jangan sampai terjadi lagi kelangkaan yang sebelumnya pernah terjadi. Jadi ini sebuah langkah antisipatif,” ujarnya, Kamis (21/4/2022).

Saat ini, sudah didistribusikan 20.000 liter di Kecamatan Sipatan dan Kecamatan Kota Utara. Sementara, 5.000 liter didistribusi di Kecamatan Boliyohuto, Kabupaten Gorontalo.

"Besok ada 20.000 liter lagi untuk Kota Gorontalo dan hari Minggu akan masuk 30.000 liter lagi. Total yang akan didistribusikan hari Ahad ada 75.000 liter," ungkapnya.

Ia mengingatkan agar warga tidak dinaikkan harga jual minyak goreng di toko maupun warung pengecer. Mereka hanya boleh menjual Rp14.000 per liter dengan keuntungan Rp1.000 dari harga produsen Rp13.000.

"Saya ingatkan, Satgas Pangan di tingkat Polda, Polres hingga Babinsa terus melakukan pemantauan harga jual di tingkat bawah," tegasnya.

Simak juga video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya