Liputan6.com, Kutai Kartanegara - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus berupaya membangun kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayahnya. Guna mewujudkan tenaga kerja yang handal sesuai bidang keahlian atau kejuruan.
Salah satu upaya konkret yang dilaksanakan yakni Bupati Kukar Edi Damansyah melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Politeknik Negeri Samarinda (Polnes) dan Politeknik Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI) Surakarta. Perjanjian tersebut ditandantangani di Rumah Jabatan Bupati Kukar Sabtu, 30 Juli 2022, lalu.
Kerja sama tersebut untuk meningkatkan keterampilan maupun pengetahuan, kesejahteraan melalui pendidikan atau pengajaran, penelitian, inovasi, pengembangan, dan pemberdayaan masyarakat. Serta memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki.
Advertisement
Baca Juga
Edi mengapresiasi langkah dari teknik ATMI Surakarta dan Polnes Samarinda dalam membangun SDM, khususnya di Kukar. Selain itu, sinergitas yang terjalin juga sebagai percepatan pelaksanaan program Pemkab Kukar Idaman.
"Kita maksimalkan semua potensi yang ada. Semoga kedepannya bisa menjawab semua tantangan di masa akan datang," ujarnya.
Menurutnya, kerja sama terjalin ini sangat baik untuk peningkatan SDM. Terlebih di lembaga tersebut terdapat beasiswa yang dinilai dapat membantu para mahasiswa dalam melanjutkan studi maupun siap kerja.
Lebih jauh, ia berharap program yang dikerjakan bersama lebih banyak. Terutama berkaitan dengan peningkatan kapasitas SDM, sebagaimana sesuai dengan Visi Misi Kukar Idaman.
Simak juga video pilihan berikut:
Kembangkan Sektor Pariwisata, 20 Calon Mahasiswa Dapat Beasiswa
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara bakal menguliahkan sebanyak 20 orang calon mahasiswa di Politeknik Negeri Samarinda. Pembiayaan ditanggung melalui beasiswa tematik Kukar Idaman.
Namun, secara teknis kerja sama yang terjalin dengan Polnes yakni bidang pariwisata. Para calon mahasiswa yang akan melanjutkan pendidikan dan dikuliahkan pihak Pemkab Kukar mengambil jurusan pariwisata. Hal tersebut bertujuan untuk mengembangkan sektor pariwisata di Kukar.
"Sumber Daya Manusia (SDM) di Kukar melalui sektor pariwisata harus ditingkatkan," sebut Bupati Kukar, Edi Damansyah usai melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Polnes.
Selanjutnya, Edi menuturkan untuk seleksi calon mahasiswa jenjang D4 mulai di gelar per Senin 1 Agustus 2022. Dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Tenggarong, Kukar.
Sementara, kerja sama yang terjalin dengan Politeknik Akademi Teknik Mesin Indonesia (ATMI) Surakarta bertujuan mengembangkan rekayasa teknik mesin dan manufaktur. Secara teknis sama saja, menguliahkan anak Kukar sampai selesai.
Sehingga ia berharap, banyak yang berminat mendaftar kuliah di Polnes dan ATMI Surakarta. Menurutnya, SDM yang handal akan terbangun sesuai keahlian dan bidang.
"Kita memiliki Visi Misi mencerdaskan anak bangsa. Utamanya dalam rangka peningkatan, pembinaan, dan pengembangan SDM," tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kukar, Slamet Hadi Raharjo menyambut baik kerja sama dengan Polnes untuk penguatan SDM Pariwisata. Pasalnya, ahli pariwisata Kukar masih minim.
"Adanya kerja sama ini, ahli pariwisata bakal bertambah," katanya.
Advertisement
Pemkab Kukar Gelontorkan Rp3,5 Miliar
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara menyiapkan anggaran sebesar Rp3,5 miliar. Diperuntukkan untuk kedua perguruan tinggi yang telah bekerja sama dengan pihaknya.
Politeknik Akademi Teknik Mesin Indonesia (ATMI) Surakarta mendapat kucuran dana senilai Rp3 miliar. Sedangkan kerja sama dengan Politeknik Negeri Samarinda (Polnes) dianggarkan Rp500 juta.
Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah menuturkan, pihaknya perdana menjalin kerja sama dengan kedua perguruan politeknik ini. Salah satu pertimbangan mendasar, agar potensi SDM di Kukar berkembang.
"Pertama dilakukan pas tahun ajaran 2022 ini," ujarnya
Hal yang menjadi prioritas pihaknya, antara lain pengembangan ekonomi berbasis pertanian, pariwisata ekonomi kreatif. Sehingga diperlukan SDM di bidang pariwisata dan teknik manufaktur.
Edi menegaskan, semua biaya ditanggung pemerintah. Ketika terjadi hal-hal emergency (darurat) terhadap mahasiswa yang sudah mengikuti beasiswa bisa diganti generasi berikutnya.
Kendati begitu, ia berharap 20 orang yang berangkat mengikuti mata kuliah tersebut nantinya utuh kembali ke Kukar. Beraktivitas di industri, paling tidak mengembangkan ekonomi kreatif sesuai bidang yang sudah dipelajari.
"Jangan gagal, ya. Harapannya nanti setelah selesai mengikuti pendidikan, mereka kembali lagi di Kutai Kartanegara," ujarnya.