Liputan6.com, Bandung - Mantan Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan dikabarkan ditembak oleh seorang pria ketika ia tengah melakukan kampanye bersama partainya di Wazirabad.
Baca Juga
Advertisement
Imran Khan pun langsung dibawa ke rumah sakit karena mengeluarkan darah yang sangat banyak pada Kamis (3/11/2022). Dikutip dari Aljazeera, kronologi kejadian terjadi ketika tengah berkampanye sekitar pukul 4.21 GMT. Imran Khan tertembak di bagian tulang kering kanannya.
Ada sebanyak 14 orang terluka bahkan satu pendukung Khan juga dikabarkan tewas karena mengalami luka tembak.
“Ini bukan hanya upaya pembunuhan terhadap Imran Khan tetapi serangan terhadap Pakistan sendiri,” kata ajudan Fawad Chaudhry di akun Twitter-nya.
Serangan yang terjadi di Wazirabad tersebut berjarak 200 km dari ibu kota Pakistan, Islamabad. Khan sendiri juga sudah memimpin pawai protes ke Islamabad untuk menuntut pemilihan cepat selama seminggu terakhir ini.
Pelaku penembakan pun sudah ditangkap polisi. Namun identitas pria tersebut belum dijelaskan.
Dari beberapa saluran televisi menunjukkan bahwa pelaku merupakan seorang pria yang terlihat berusia dua puluhan atau tiga puluhan. Adapun pelaku juga mengatakan bahwa dia ingin membunuh Khan dan bertindak sendiri.
“Dia menyesatkan orang-orang dan saya tidak tahan,” dikutip dari Aljazeera dan telah dikonfirmasi video tersebut oleh polisi.
Menteri Informasi Pakistan Maryam Aurangzeb juga mengatakan bahwa kepolisian telah menangkap tersangka di tempat kejadian dan tengah diintrogasi. Pihak kepolisian juga sudah menutup tempat kejadian untuk melakukan forensik.
Menewaskan Orang Lain
Setidaknya satu orang tewas dalam insiden penembakan Imran Khan itu, menurut Faisal Javed, seorang politikus senior PTI dan sekutu dekat Khan yang terluka di kepala dalam serangan itu. Nama korban belum dirilis.
Dalam sebuah pernyataan video Javed, yang terlihat duduk sambil menerima perawatan, mengatakan: "Tolong doakan kami, untuk Imran Khan, doakan rekan kerja kami yang terluka parah dan doakan anggota partai kami yang telah meninggal dan menjadi martir."
Setidaknya dua orang lainnya terluka akibat penembakan.
Perdana Menteri Shehbaz Sharif, yang berkuasa setelah Khan kalah dalam mosi tidak percaya parlemen pada April, mengutuk serangan Kamis terhadap saingan politiknya di Twitter.
"Saya mengutuk insiden penembakan Ketua PTI Imran Khan dengan kata-kata yang paling keras,” tulis Sharif, menambahkan bahwa dia telah meminta “laporan segera tentang insiden tersebut” dan akan berdoa untuk pemulihan mereka yang terluka.
"Kekerasan seharusnya tidak memiliki tempat dalam politik negara kita," tulis Sharif.
Advertisement
Pemerintah Pakistan Terlibat?
Berbicara kepada program Newshour BBC World Service, seorang ajudan senior dan juru bicara Khan menuduh pemerintah Pakistan "terlibat langsung" dalam serangan itu.
Raoof Hasan menolak pengakuan video yang dirilis pemerintah sebagai "penutupan kasar" dan mengatakan pemerintah "berusaha untuk melenyapkan [Imran Khan] secara fisik".
BBC telah mendekati pemerintah Pakistan untuk mengomentari tuduhan tersebut.
Rekaman video dari tempat kejadian menunjukkan Khan dan para pendukungnya di sebuah kontainer pengiriman sedang ditarik oleh sebuah truk sebelum ledakan tembakan terdengar. Khan kemudian terlihat merunduk, karena orang-orang di sekitarnya mencoba untuk menutupinya.
Video lain menunjukkan Khan yang sadar dengan perban di kaki kanannya dibawa pergi dengan kendaraan setelah penembakan.
Seorang anggota partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) yang dinaunginya juga terlihat dengan perban di wajahnya dan darah di pakaiannya, mengatakan bahwa orang-orang harus berdoa untuk Khan dan semua yang terluka.
Bukan Kali Pertama
Kasus penembakan di Pakistan memang bukan pertama kalinya. Sebab Pakistan mempunyai sejarah panjang mengenai kekerasan politik yang mematikan.
Sebelumnya, mantan Perdana Menteri Benazir Bhutto dibunuh pada 27 Desember 2007. Adapun PM Yousaf Raza Gillani juga sempat mengalami upaya pembunuhan pada 2008 namun terselamatkan.
Dikutip dari Times of India, dikabarkan bahwa saat ini kondisi dari Imran Khan sudah dalam keadaan yang stabil setelah ditembak dan terluka ketika pawai protes. Serangan tersebut juga menjadi salah satu kekhawatiran tentang meningkatnya ketidakstabilan politik di Pakistan.
Advertisement