Semburan Pipa Listrik Mikrohidro Cirompang Garut Bikin Kaget Warga Sekitar

Untuk sementara waktu perusahaan berhenti memproduksi listrik, namun pasokan aliran energi buat warga sektar tetap aman, seiring cadangan yang dimiliki PLN sebagai operator utama.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 30 Nov 2022, 00:31 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2022, 00:29 WIB
Semburan air dengan debit cukup besar, akibat kebocoran saluran Pipa Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Cirompang, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengagetkan warga sekitar. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
Semburan air dengan debit cukup besar, akibat kebocoran saluran Pipa Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Cirompang, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengagetkan warga sekitar. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Semburan air dengan debit cukup besar, akibat kebocoran saluran Pipa Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Cirompang, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengagetkan warga sekitar.

Derasnya air yang keluar, menyebarkan sebagian besar fasilitas power house PLTMH Cirompang porak poranda mengalami kerusakan.  “Untuk korban jiwa nihil,” ujar Kapolsek Bungbulang Iptu Usep, Selasa (29/11/2022).

Menurutnya, kejadian nahas kebocoran pipa PLTMH Cirompang yang berada di Kampung Rancateureup terjadi sekitar pukul 14.20 WIB. Beruntung kebocoran yang terjadi saat jam kerja itu, tidak menimbulkan korban jiwa.

“Kerugian mencapai Rp2 miliar akibat kerusakan perlengkapan power house PLTMH Cirompang,” kata dia.

Berdasarkan keterangan pegawai PLTMH, jebolnya saluran pipa air diduga akibat pergerakan tanah di wilayah tersebut, hingga menyebabkan pipa air berubah menjadi bengkok dan menimbulkan sumbatan hingga akhirnya jebol.

“Air dengan volume tinggi dan berada di ketinggian sekitar 10 meter menyembur dan sempat membuat panik warga,” ujar dia.

Derasnya semburan akibat kebocoran pipa PLTMH tersebut ujar dia, menyebabkan satu unit bangunan milik PT GTR berukuran 14x30 meter persegi mengalami kerusakan berat. “Guyuran airnya cukup tinggi,” dia menegaskan.

Akibat kejadian itu, untuk sementara waktu perusahaan berhenti memproduksi listrik, namun pasokan aliran energi buat warga sektar tetap aman, seiring cadangan yang dimiliki PLN sebagai operator utama.

“Awalnya ada informasi aliran listrik di daerah selatan Garut mati akibat jebolnya pipa air penyokong daya PLTMH Cirompang, itu sama sekali tidak benar, pasokan listrik sama sekali tidak terganggu,” ujarnya.

Mengutip laman Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, pembangkit listrik ini memanfaatkan aliran sungai Cirompang yang dibendung. PLTMH tersebut dibangun oleh PT Tirta Gemah Ripah, milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Listrik yang dihasilkan dari PLTM Cirompang sekitar  47,6 GWH per tahun, yang diperuntukan memenuhi sekitar 8.000 kepala keluarga (KK) di 2 kecamatan di sekitar lokasi PLTMH Cirompang.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya