Tren Kejahatan di Kalsel Tahun 2022 Meningkat 333 Kasus

Kasus kejahatan di Kalimantan Selatan sepanjang tahun 2022 meningkat sebanyak 333 kasus.

oleh Aslam Mahfuz diperbarui 01 Jan 2023, 02:00 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2023, 02:00 WIB
Markas Besar (Mabes) Polda Kalimantan Selatan di jalan S. Parman Koa Banjarmasin
Mabes Polda Kalsel, Pres Conference Polda Kalsel Akhir Tahun 2022.

Liputan6.com, Banjarmasin Kapolda Kalimantan Selatan, Irjen Pol Andi Rian R. Djajadi mengungkapkan perkembangan kejahatan di wilayah Kalsel Tahun 2021 berbanding Tahun 2022. Tren Kejahatan Tindak Pidana meningkat 6,28 persen sedangkan tren Kejahatan penyelesaian tindak pidana menurun 3,04 persen.

Diungkapkan, jumlah tindak pidana tahun 2021 ada 5.031 kasus, sedangakan di 2022, Januari hingga November, 5.364 kasus, naik 333 kasus. Kemudian jumlah penyelesaian tindak pidana, 2021 ada 4.365 kasus, sedangkan di 2022 4.231 kasus, turun 133 kasus.

“Terkait dengan kasus-kasus kejahatan terhadap kejahatan tindak pidana yaitu illegal logging maupun illegal mining, memang kalau kita lihat angkanya kelihatan bahwa 2022 ini terjadi kecenderungan peningkatan,” sebut Irhen Pol Andi Rian pada Perss Conference Polda Kalsel Akhir Tahun 2022 di Aula Mathilda Batleyeri, Rabu (28/12/2022).

Kapolda Kalsel menjelaskan jika kasus-kasus kejahatan illegal logging maupun ilegal mining ini tergantung dari keaktifan dari pada petugas penegak hukum. Dalam hal ini melakukan deteksi maupun monitoring terhadap aktivitas-aktivitas ilegal.

Melihat angka yang bisa dicatatkan di Tahun 2022, terlihat jika jajaran Polda Kalsel lebih aktif di dalam melakukan penertiban terhadap kasus-kasus illegal logging maupun ilegal mining. Melihat peningkatan cukup signifikan, disebutkan untuk illegal logging terjadi peningkatan sampai 300 persen, sedangkan untuk ilegal mining terjadi peningkatan sekitar 87 persen.

“Khusus untuk tindak pidana secara umum, bukan pengungkapannya yang terjadi penurunan tetapi penyelesaian perkaranya yang belum selesai, kita tahu di dalam penanganan perkara ini kan proses,” tambah Kapolda Kalsel yang baru dua bulan menjabat setelah menggantikan Irjen Pol Rikwanto pada 14 Oktober 2022 silam.

Beberapa kasus yang diungkap pada tahun 2022 hingga saat ini prosesnya masih bergulir atau masih dalam proses penyidikan. Dengan demikian, Kapolda Kalsel berharap kasus tersebut nantinya akan diselesaikan di tahun mendatang.

Diakui, jika angka peningkatan penyelesaian perkara tahun 2022 dengan 2021 terhadap kasus-kasus yang dilaporkan terjadi kecenderungan penurunan. Pada angka tindak pidana, disebutkan secara umum merupakan kasus-kasus yang dilaporkan oleh masyarakan sebagai kasus yang ada korbannya.

Ada empat ienis kejahatan disampaikan yakni konvensional dan transnasional mengalami tren peningkatan sedangkan kekayaan negara mengalami tren turun, dan kontijensi disebutkan nihil.

Kejahatan konvensional, Tahun 2021 3.451 kasus, tahun 2022 3.604 kasus, naik 153 kasus atau 4,43 persen. Sedangkan transnasional dari 1.517 kasus menjadi 1.622 kasus, naik 178 kasus atau 11,73 persen. Untuk kejahatan kekayaan negara 2021 63 kasus, 2022 138 kasus, turun 75 kasus atau 119 persen.

Lima uraian dalam kejahatan konvensional, yakni pencurian kendaraan bermotor naik 7 kasus dari 232 kasus Tahun 2021, pencurian dengan pemberatan naik 64 kasus dari 361 kasus, pencurian dengan kekerasan turun 25 kasus dari 88 kasus. Sedangkan penyalahgunaan senjata tajam turun 22 kasus dari 222 kasus, dan kejahatan lainnya naik 145 kasus dari 2.548 kasus.

Dua kejahatan transnasional, yakni Narkoba naik 104 kasus dari 1.516 kasus pada Tahun 2021, dan kejahatan transnasional lainnya naik satu kasus dari satu kasus.

Lima kejahaan kekayaan negara, yakni Illegal Loging naik 22 kasus dari 7 kasus pada Tahun 2021, Illegal Mining naik 13 kasus dari 15 kasus, Korupsi turun 2 kasus dari 17 kasus, BBM Illegal naik 30 kasus dari 9 kasus, Kejahaan Kekayaan Negara Lainnya naik 12 kasus dari 15 kasus.

Simak juga video pilihan berikut:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya