Kamu Penikmat Kopi? Bisa Dicoba nih Metode Caffeine Microdosing

Bagi kamu penikmat kopi, sepertinya metode menyeruput kopi yang satu ini bisa dicoba. Namanya caffeine microdosing.

oleh Udin AS diperbarui 22 Feb 2023, 06:00 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2023, 06:00 WIB
Ilustrasi Kopi
Ilustrasi kopi (dok. Pixabay/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - Bagi kamu penikmat kopi, sepertinya metode menyeruput kopi yang satu ini bisa dicoba.

Menikmati secangkir kopi bisa membuat kamu menjadi rileks dan tenang. Namun, hati-hati saat kebablasan menikmati minuman berwarna hitam pekat tersebut.

Pasalnya, kopi mengandung kafein, sebuah zat alkaloid zantina memiliki bentuk kristal dengan rasa pahit. Kafein biasanya dikonsumsi untuk menghilangkan rasa kantuk. Kafein mengandung efek perangsang psikoaktif dan diuretik ringan.

Senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal dan berasa pahit yang bekerja sebagai obat perangsang psikoaktif dan bersifat diuretik ringan--mudah kencing. Makanya wajar ketika kita kebanyakan minum kopi, efeknya jadi mudah buang air kecil.

Bagi kamu pecinta kopi, bisa mencoba menerapkan metode caffeine microdosing guna membatasi asupan kafein berlebih. Spesialis kesehatan dan edukasi dokter Kevin Mak bersama Youvit Kafe G, melalui keterangan tertulis sebagaimana dilansir dari Antara, menjelaskan metode caffeine microdosing.

Istilah tersebut merujuk pada pola konsumsi kafein dalam jumlah kecil yakni antara 10 hingga 15 miliggram setiap tiga atau empat jam.

"Dibandingkan mengkonsumsi satu cangkir kopi secara langsung, Anda bisa melakukan metode caffeine microdosing," kata Mak.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), menyebutka konsumsi aman kafein per hari yakni sekitar 400 mg atau setara satu hingga tiga gelas kopi.

Saat asupan kafein berlebih, maka bisa memberikan efek negatif bagi kesehatan tubuh semisal asam lambung naik, jadwal tidur tak teratur hingga energi menurun.

Sebagian orang memiliki kebiasaan mengkonsumsi kopi ataupun teh dengan tujuan mengatasi low energy afternoon slump atau kondisi saat energi dalam tubuh mulai menurun pada rentang 14.00 hingga 15.00, dengan gejala tubuh terasa lelah, mengantuk, dan kurang fokus.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya