Misteri Orang Bunian di Tengah Masyarakat Minangkabau

Orang Bunian hidup di dimensi yang berbeda dengan manusia dan hanya dapat dilihat ketika mereka mau menampakkan diri.

oleh Tifani diperbarui 03 Mar 2023, 00:00 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2023, 00:00 WIB
Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau di Padang Panjang, Sumatra Barat
Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau di Padang Panjang, Sumatra Barat. foto: @naomilalahi. (dok.Instagram @pdikm.padangpanjang/https://www.instagram.com/p/CV_7lYtv6wU/Henry)

Liputan6.com, Padang - Orang bunian merupakan cerita mitos yang berkembang di tengah masyarakat Minang dan Melayu di Sumatra hingga Kalimantan. Dalam cerita mitos tersebut, orang bunian digambarkan sebagai makhluk halus yang memiliki kemampuan supranatural.

Mereka terkadang menampakkan diri dan berbaur dengan manusia tanpa ada yang menyadari keberadaannya. Dikutip dari jurnal berjudul 'Struktur, Fungsi dan Nilai Budaya Legenda Orang Sibunian Gunung Singgalang Tanah Datar' (2013) oleh Yullya Kartika dkk, sifat orang Bunian sangat sulit ditebak, dan mereka kerap memberikan bantuan kepada para dukun.

Orang Bunian hidup di dimensi yang berbeda dengan manusia dan hanya dapat dilihat ketika mereka mau menampakkan diri. Ketika menampakkan diri, mereka berwujud menyerupai manusia dengan paras yang rupawan.

Sebagian masyarakat meyakini bahwa mereka hidup di pedalaman hutan atau bukit yang jauh dari pemukiman warga. Ada pula yang mengatakan bahwa mereka kerap tinggal di tempat-tempat sepi dan rumah kosong yang telah ditinggalkan pemiliknya dalam waktu lama.

Di samping itu, ada yang meyakini bahwa mereka mampu tinggal di dekat manusia, bahkan berbagi rumah dengan manusia tanpa disadari. Masyarakat Melayu percaya, orang Bunian hidup dalam komunitas besar yang meniru struktur sosial manusia.

Mereka dipercaya memiliki kekayaan, klan, dan keluarga sendiri. Orang Bunian cenderung ditakuti karena suka menculik anak-anak dan sering menyesatkan orang di hutan belantara.

Mereka dipercayai suka keluar dari hutan ketika menjelang waktu magrib. Oleh sebab itu, anak-anak dilarang berkeliaran di luar rumah pada waktu tersebut.

Selain itu, orang Bunian dipercaya suka menyesatkan manusia di hutan. Biasanya, saat hari menjelang Magrib, akan tercium aroma harum masakan. Itu adalah pancingan pertama orang Bunian, sekaligus undangan kepada yang tersesat untuk masuk ke perkampungannya. Mereka yang disesatkan biasanya merasa diterima oleh komunitas masyarakat desa yang ramah.

Mereka pun menganggap perkampungan orang Bunian sebagai perkampungan biasa dengan rumah-rumah dan fasilitas umum. Belum ada satupun orang yang berhasil mengejar atau menangkap sosok orang Bunian ini.

Salah satu cerita melegenda tentang orang Bunian ada di Sumatera, titik lokasinya di daerah kaki Gunung Kerinci berada di Jambi. Menurut warga yang pernah melihat sosok itu, orang Bunian memiliki kaki terbalik.

Legenda yang tersebar pesat ini hingga sukses menarik rasa penasaran sejumlah peneliti mancanegara. Nama lain orang Bunian, dikenal juga dengan sebutan 'uhang pandak', khususnya di sekitaran kaki Gunung Kerinci.

Meski, sebagian masyakarat Melayu dan Minangkabau percaya akan keberadaannya. Eksistensi orang Bunian masih menjadi misteri.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya