Alasan Mahasiswa Amerika Tertarik Belajar Budaya dan Pancasila di UGM

Sejumlah mahasiswa dari Amerika Serikat mengikuti kegiatan Study Abroad yang diselenggarakan oleh School for International Training (SIT) yang bekerja sama dengan Fakultas Filsafat UGM. Kegiatan berupa program kuliah singkat atau short course ini dilaksanakan mulai tanggal 25 Februari hingga 17 Maret 2023 ini.

oleh Yanuar H diperbarui 05 Mar 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2023, 19:00 WIB
mahasiswa belajar budaya dan sosial pancasila
Sejumlah mahasiswa belajar bahasa Inggris di Kampung bahasa Pare, Kediri, Jatim, Kamis (17/2). Kampung ini memiliki sekitar 175 lembaga kursus bahasa asing.(Antara)

Liputan6.com, Yogyakarta - 7 mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Amerika Serikat tertarik mengikuti Study Abroad yang mempelajari soal budaya, agama dan Pancasila.

Dekan Fakultas Filsafat Siti Murtiningsih mengatakan para mahasiswa asing yang mengikuti program  School for International Training (SIT)  Study Abroad ini akan mempelajari perjalanan bangsa Indonesia melalui kajian sejarah, budaya, dan agama yang ada di Indonesia mulai tanggal 25 Februari hingga 17 Maret 2023. 

“Mereka menjelajahi sejarah agama dan tradisi ini, sehingga mendapatkan pemahaman yang lebih dalam pengaruhnya terhadap masyarakat dan budaya Indonesia. Mereka juga belajar tentang sinkretisme yang mencirikan banyak aspek praktik keagamaan Indonesia yang telah saling memengaruhi dan berinteraksi satu sama lain,” kata Dekan dalam pembukaan SIT Study Abroad di ruang persatuan, Fakultas Filsafat UGM, Senin  27 Februari 2023.

Selama program ini para mahasiswa asing ini akan berinteraksi dengan para mahasiswa Filsafat UGM dalam kegiatan pembelajaran, menimba pengalaman, melakukan kerja lapangan dan proyek penelitian.

“Para peserta memiliki kesempatan untuk membenamkan diri dalam budaya Indonesia, bergabung dengan komunitas lokal untuk mempelajari budaya dan Pancasila,” jelasnya.

Menurut Murtiningsih, mahasiswa nantinya juga dapat  berpikir kritis tentang isu-isu seputar agama, budaya, dan identitas di Indonesia dan sekitarnya. 

“Mereka bisa mendapatkan pengalaman dengan pikiran terbuka, rasa ingin tahu, dan kemauan untuk belajar dari orang-orang dan tempat-tempat di sekitar. Saya percaya bahwa program ini memiliki potensi untuk menjadi transformatif, baik secara akademis maupun pribadi,” pesan Murti.

Selama kegiatan berlangsung di kelas mahasiswa akan belajar soal sejarah dan peran Pancasila sebagai ideologi pendiri negara negara dan masyarakat Indonesia; Islam dan Radikalisme di Indonesia; Awal-Awal Agama Buddha di Nusantara dan filsafat ajarannya; Awal mula Agama Hindu di Kepulauan; Agama dan Gender di Indonesia; Agama, Sosial Politik Saat Ini, Antar Agama Diskusi: Kekristenan di Indonesia; Peran Pesantren bagi masyarakat; Peran Seni Rupa Modern dalam Menciptakan Masyarakat Harmonis; dan Sosial-Isu Politik di Indonesia Kontemporer.

Tujuh mahasiswa dari Amerika Serikat yang mengikuti short course berasal dari beberapa perguruan tinggi yakni dari Macalester College, Whitman College, Georgetown University, The College of Wooster, Swarthmore of Wooster, Swarthmore College, Pacific Lutheran University, dan DePauw University.

Saksikan Video Pilihan Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya