Liputan6.com, Yogyakarta - Kepala Satpol PP DIY, Noviar Rahmad demi menjaga kondisi DIY pada tahun Pemilu 2024 tetap adem Maka perlu peran serta Satlinmas dan Jagawarga. Noviar mengatakan, Satlinmas dan Jagawarga memang berada di bawah binaan Satpol PP DIY.
“Terkait dengan ketugasan Satlinmas pada saat Pemilu 2024 adalah melakukan pengamanan pada saat pemilu. Pengamanannya nanti bisa di lingkungan TPS, KPPS, bahkan di tingkat KPU. Ketugasan ini tentu melakukan pengamanan di kotak suara, sehingga memang teman-teman dari Satlinmas ini harus dibekali terkait dengan ketugasannya,” paparnya di Balai RW 07 Kelurahan Baciro, Yogyakarta pada Senin (13/3/2023).
Lebih lanjut Noviar mengatakan Jagawarga, sesuai aturan, tugasnya ialah ikut menyelesaikan konflik-konflik sosial yang ada di masyarakat. Sehingga, anggota Jagawarga harus mengikuti pembekalan sesuai ketugasannya.
Advertisement
Baca Juga
“Pembinaan terhadap Satlinmas, sudah kami jalankan sejak 17 Januari 2023 lalu, dan akan berakhir pada akhir Maret ini. Sedangkan pembekalan kepada Jagawarga, baru akan dimulai April 2023 nanti, sampai November 2023,” imbuhnya.
Noviar mengatakan, pada Pemilu 2024 di DIY diperkirakan ada dua kali, yaitu tanggal 14 Februari untuk pemilu presiden dan 27 November untuk kepala daerah. Jika capresnya nanti ada tiga, diperkirakan potensi konflik bisa berlangsung mulai dari Februari sampai September/Oktober 2024.
“Di sinilah peran dari Satlinmas dan Jagawarga supaya konflik-konflik internal yang ada di lingkungan masing-masing tidak terjadi. Konstelasi politik boleh memanas tetapi kita di Jogja harus tetap adem,” ungkapnya.
Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto mengatakan, masyarakat Indonesia pada umumnya telah terbukti sudah terbiasa dalam mengikuti penyelenggaraan pemilu. Namun yang masih kurang adalah bagaimana belajar dewasa menghadapi pemilu.
“Tantangan paling besar dalam pemilu itu sebenarnya hanya satu, bagaimana kita mengedepankan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi atau golongan. Biasanya justru mengutamakan kepentingan pribadi yang lebih banyak, padahal justru hal itu yang bikin berantem, menimbulkan konflik,” imbuhnya.
Menurutnya, Yogyakarta seharusnya mampu menjadikan masyarakatnya dewasa dalam berpolitik. Namun seakan menjadi paradoks, di satu sisi Jogja adalah kota budaya dan kota pendidikan, tapi di sisi lain konflik pemilu juga terjadi di Jogja.
“Jadi saya berharap untuk Satlinmas dan Jagawarga juga bisa ikut mengingatkan masyarakat bahwa Indonesia ini tidak datang gratis dari langit, bahwa pendiri bangsa ini serius mendirikan bangsa ini dengan sungguh-sungguh dan penuh pengorbanan. Ke depan, Satpol PP sendiri bisa membantu Bawaslu dalam penegakan aturan pemilu,” paparnya.
Jagawarga Kelurahan Baciro, Servas Wue mengatakan, tugas Jagawarga ialah membantu menjaga keamanan, ketertiban dan ketentraman bagi warga di wilayah masing-masing. Namun, sehubungan dengan pemilu 2024 tentu tidak hanya Jagawarga saja yang bekerja.
“Tentu ada unsur-unsur lain yang bekerja sama dengan kami untuk menjamin kelancaran dan kesuksesan pemilu. Pengalaman kami di tahun 2019 lalu, kami di kampung khususnya di Kelurahan Baciro, memang sudah siap menjalankan tugas-tugas kami. Kami juga bekerja sama dengan tokoh-tokoh kampung, Ketua RW, maupun Ketua RT,” ungkapnya.