5 Perang dalam Sejarah Islam Ini Terjadi pada Bulan Syawal

Terdapat nilai semangat jihad dalam peperangan tersebut.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 04 Mei 2023, 04:00 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2023, 04:00 WIB
Niat Puasa Sunnah Syawal
Niat Puasa Sunnah Syawal / Sumber: iStockphoto

Liputan6.com, Yogyakarta - Terdapat sejumlah peristiwa yang terjadi pada bulan Syawal. Peristiwa-peristiwa ini mengisahkan semangat dakwah umat muslim pada masa Rasulullah SAW.

Mengutip dari islam.nu.or.id, setidaknya ada lima perang penting dalam sejarah Islam. Terdapat nilai semangat jihad dalam peperangan tersebut.

Berikut lima perang di bulan Syawal tersebut:

1. Perang Uhud

Perang uhud terjadi pada bulan Syawal 3 Hijriah. Perang ini terjadi setelah kekalahan kaum Quraisy Makkah di perang badar.

Mereka pun berniat membalas tentara Muslim dengan persiapan militer. Setelah melakukan persiapan selama satu tahun, mereka menghimpun setidaknya 3.000 perajurit yang terdiri dari sejumlah sekutu dan kabilah-kabilah kecil.

Syafyurrahman al-Mubarakfuri melaporkan, terdapat sebanyak 3.000 kendaraan unta pasukan Quraisy dan 200 pasukan penunggang kuda. Abu Sufyan bin Harb ditunjuk sebagai komandan pasukan tertinggi, sedangkan Khalid bin Walid ditunjuk sebagai komandan pasukan berkuda dengan dibantu Ikrimah bin Abu Jahl. Adapun bendera perang disertakan kepada Bani Abdid Dar.

Mendengar pergerakan musuh, Nabi Muhammad segera menghimpun pasukan Muslim di Madinah. Sebanyak 1000 tentara berhasil dikumpulkan.

Saat berada di di tengah perjalanan, ada 300 pasukan Muslim yang membelot di bawah pengaruh Abdullah bin Ubay, sang pimpinan orang munafik. Pasukan Muslim pun melanjutkan peperangan dengan hanya 700 tentara.

Meski jumlahnya jauh lebih sedikit dibanding lawan, Rasulullah berhasil mengobarkan semangat dan mengatur strategi perang dengan baik. Pasukan pemanah ditempatkan di atas bukit, sehingga kaum Muslim berhasil menguasai arena Perang Uhud.

Sayangnya, ketika hampir meraih kemenangan, pasukan pemanah turun untuk mengambil harta rampasan perang. Alhasil, kondisi pun berbailk dan kaum Quraisy berhasil menguasai keadaan hingga menang.

2. Perang Hamra’ul Asad

Usai perang uhud, terjadilah perang hamra'ul asad yang menjadi lanjutan dari perang uhud. Kemenangan kaum Quraisy tanpa memperoleh keuntungan materi membuat Rasulullah khawatir.

Rasulullah merasa khawatir mereka akan kembali menyerang Madinah. Untuk mengantisipasi hal tersebut, beliau pun memutuskan menghimpun pasukan untuk mengusir mereka sesegera mungkin.

Pagi hari setelah perang uhud, yakni pada Ahad 8 Syawal 3 Hijriah, Nabi bersama pasukan tentara Muslim mengejar musuh. Ternyata prediksi Nabi Muhammad benar bahwa pasukan Quraisy akan menyerang umat muslim.

Namun, hal itu tidak terjadi karena salah seorang sahabat, Ma’bad bin Abu Ma’bad al-Khuza’i, mengabarkan kepada pasukan musuh bahwa tentara muslim akan menyerang dengan kekuatan yang lebih besar dari sebelumnya. Kabar tersebut membuat mental musuh ciut, sehingga mereka urung menyerang Madinah.

 

Perang Khandaq

3. Perang Khandaq

Perang khandaq terjadi pada bulan Syawal 5 Hijriah. Jumlah pasukan yang terlibat sangat banyak, sehingga perang ini menjadi pertempuran yang cukup besar.

Menurut Al-Mubarakfuri, jumlah pasukan musuh dari arah selatan Madinah berjumlah sekitar 4000 personil. Pasukan tersebut berada di bawah komando Abu Sufyan yang terdiri dari kaum Quraisy, Kinanah, dan sekutu-sekutu kecil lainnya dari penduduk Tihamah.

Sementara itu, dari arah timur ada kabilah-kabilah Ghatafan yang terdiri dari Bani Fazarah, Bani Murah, Bani Asyja’, Bani As’ad, dan lainnya. Total keseluruhan pasukan musuh mencapai 10.000 tentara.

Adapun pasukan muslim hanya terdiri dari 3000 personil. Meski demikian, pasukan muslim memiliki taktik cemerlang dari Salman al-Farisi yang mengusulkan untuk membuat parit di sekeliling Madinah. Taktik ini pun berhasil membuat pihak musuh kewalahan.

4. Perang Hunain

Setelah peristiwa penaklukan kota Makkah, beberapa kabilah masih ada yang menolak tunduk kepada Rasulullah. Orang-orang tersebut dipelopori oleh suku Hawazin dan Tsaqif.

Sejumlah suku lain juga bergabung dengan mereka, seperti Nashr, Jusyam, Sa’d bn Bakr, dan beberapa orang dari Bani Hilal. Berada di bawah komando Malik bin Auf, mereka pun bertolak ke Hunain.

Pasukan musuh yang sudah tiba di Hunain selanjutnya bersembunyi di sela-sela bukit. Rombongan tentara muslim yang baru sampai pun tidak mengetahui persembunyian pasukan musuh.

Mereka secara tiba-tiba menyerang tentara muslim dengan anak panah. Serangan itu membuat tentara muslim lari dan tercerai-berai.

Dalam kondisi tersebut, Rasulullah tetap berada di lokasi dan mencoba menyatukan kembali pasukannya. Setelah pasukan kembali dengan semangat jihad yang berkobar, pasukan musuh pun mendapatkan serangan balik.

Akhirnya, kemenangan diraih oleh pasukan muslim. Peristiwa ini terjadi pada bulan Syawal 8 Hijriah.

5. Perang Thaif

Perang thaif merupakan lanjutan dari perang hunain. Perang ini terjadi karena kekalahan musuh pada perang sebelumnya membuat mereka terpencar ke tiga wilayah yang berbeda.

Mayoritas dari mereka melarikan diri ke daerah Thaif. Nabi Muhammad kemudian mengutus Khalid bin Walid ke Thaif dengan membawa 1000 pasukan muslim untuk mengepung mereka. Kemudian Nabi ikut menyusul ke wilayah tersebut.

Pasukan Muslim sempat terpepet dalam pertempuran itu. Dalam kondisi genting, Nabi menginstruksikan tentara muslim agar membakar pohon-pohon anggur di sekitar. Hal itu membuat pasukan musuh menyerah dan mengaku kalah.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya