Mengenal Vitiligo, Penyakit yang Timbulkan Bercak pada Kulit

Selain bisa menyerang area kulit, vitiligo juga bisa terjadi pada bagian dalam mulut, mata, rambut, dan area kelamin.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 26 Jun 2023, 21:00 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2023, 21:00 WIB
Ilustrasi Vitiligo
Ilustrasi vitiligo. (dok. Pexels.com/Photo by Armin Rimoldi)

Liputan6.com, Yogyakarta - Setiap 25 Juni, masyarakat dunia memperingati Hari Vitiligo Sedunia atau World Vitiligo Day. Peringatan tersebut dipilih sekaligus untuk mengenang kematian The King of Pop Michael Jackson yang semasa hidupnya memiliki riwayat penyakit vitiligo.

Vitiligo adalah penyakit yang menyebabkan warna kulit memudar, sehingga muncul bercak-bercak putih atau pucat pada kulit. Penyakit yang bisa dialami oleh semua usia ini muncul karena melanin berhenti memproduksi zat pigmen tubuh.

Seiring berjalannya waktu, bercak tersebut bisa melebar. Selain bisa menyerang area kulit, vitiligo juga bisa terjadi pada bagian dalam mulut, mata, rambut, dan area kelamin.

Vitiligo pada rambut akan menyebabkan penderitanya memiliki rambut berwarna cerah atau putih. Beberapa orang akan menganggap rambut tersebut merupakan hasil cat rambut, bukan vitiligo.

Penderita vitiligo adalah orang yang sehat, layaknya orang tanpa vitiligo. Meski bukan penyakit yang dapat mengancam jiwa, tetapi penyakit ini bisa menyebabkan penderitanya mengalami stres dan gangguan citra diri karena sangat memengaruhi penampilan.

Mengutip dari alodokter.com, pada penderita vitiligo, melanin berhenti memproduksi warna atau pigmen tubuh. Hal itu menyebabkan munculnya bercak putih di kulit dan uban di rambut.

Meski belum diketahui penyebab pastinya, tetapi vitiligo diduga berkaitan dengan sejumlah faktor, seperti kelainan genetik turunan, penyakit autoimun (penyakit graves, hashimoto, atau diabetes tipe 1), paparan sinar matahari, paparan bahan kimia, atau stres.

Vitiligo umumnya muncul pertama kali pada bagian tubuh yang sering terpapar sinar matahari. Bercak tersebut awalnya berwarna lebih muda dengan ukuran sangat kecil yang lama-kelamaan akan memutih dan melebar.

Dari sumber yang sama disebutkan, vitiligo tidak bisa disembuhkan. Namun, dokter dapat memberikan tindakan medis untuk memperlambat atau menghentikan perubahan warna kulit tersebut.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya