Penertiban Bangunan Liar di Batam Ricuh, Warga Kena Gas Air Mata, Polisi Kena Anak Panah

Berawal dari warga yang menolak bangunannya ditertibkan dan melawan.

oleh Ajang Nurdin diperbarui 05 Jul 2023, 14:52 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2023, 14:52 WIB
Batam
Suasana usai bentrokan warga dengan tim penertiban bangunan liar. Foto: liputan6.com/ajang nurdin 

Liputan6.com, Batam - Seorang polisi terkena anak panah saat menertibkan bangunan liar di kampung Tanki Seribu, kelurahan Seraya, kecamatan Batu Ampar, Batam. Rabu (5/7/2023).

Selain Anggota polisi juga terdapat beberapa tim terpadu penertiban bangunan liar yang terkena lemparan batu. Mereka yang menderita luka akibat kericuhan akhirnya dibawa ke rumah sakit terdekat.

Sementara itu, tim terpadu gabungan terdiri Kepolisian, Satpol PP, TNI AL, TNI AD terus memukul mundur aksi warga Kampung Tangki Seribu. 

Kericuhan berawal ketika warga melawan penertiban. Mereka terus mendesak petugas. Suasana menjadi panas karena ada oknum dari arah kelompok warga yang melemparkan batu.

Suasana semakin panas ketika polisi kemudian menyemprotkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan. Warga berlarian ke luar rumah sambil berteriak histeris.

Anak-anak  menangis. Banyak ibu-ibu yang kemudian menggendong anaknya menjauh dari lokasi bentrokan. Mereka berlarian sambil membawa barang yang bisa dibawa.

Rumah yang cukup jauh dari lokasi bentrokan menjadi tempat berlindung warga.

"Astaga, Tuhan tolong," teriak seorang ibu.

Puluhan pria yang sebelumnya berjaga di depan pintu masuk rumah-rumah yang hendak ditertibkan kemudian ikut mundur.

Saat itu salah satu anak panah mengenai seorang anggota Brimob. Tim penertiban terus maju, warga yang melawan akhirnya mundur.

Setelah situasi terkendali sejumlah warga dibawa ke mobil polisi. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya