Liputan6.com, Palembang - Sumatera Selatan (Sumsel) yang dulunya sempat menjadi kawasan swasembada pangan terbesar di Indonesia, kini akan kembali direaliasikan lagi.
Salah satunya dengan menyalurkan bantuan anggaran dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk penggarapan lahan seluas 100.000 hektare.
Terlebih Sumsel sendiri menjadi salah satu daerah penyangga komoditas pangan strategis, yang mempunyai potensi lahan sawah, lahan kering dan lahan rawa.
Advertisement
Baca Juga
Hal itu disampaikan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, saat mengunjungi Sekolah Menengah Kejuruan - Pembangunan Pertanian (SMKPP) Negeri Sembawa, Kabupaten Banyuasin Sumsel, Senin (13/11/2023).
Amran Sulaiman mengajak para petani di Sumsel untuk melanjutkan swasembada pangan, seperti yang pernah dilakukan di tahun 2019-2020 lalu.
“Kami menyiapkan anggaran untuk 100.000 hektare lahan di Sumsel ini. Semoga ini bisa terserap dan mengangkat Sumsel peringkat produksi pangan, mungkin bisa nomor 4 atau nomor 3 di Indonesia,” ucapnya saat hadir di SMKPP Negeri Sembawa dalam tema ‘Dukungan Penyuluhan dan Petani Dalam Meningkatkan Produksi Padi dan Jagung di Provinsi Sumsel’, Rabu (14/11/2023).
Mentan Amran berkata, lahan sawah di Sumsel ada seluas 500.000 hektare yang bisa berpotensi memproduksi padi dan jagung untuk mewujudkan swasembada pangan.
Jika seluruh lahan padi di Sumsel dikelola dengan baik, 30 persen persoalan bangsa untuk pasokan pangan bisa diatasi dari Sumsel saja.
“Ini luar biasa, semoga mimpi kita 500.000 Hektare untuk Sumsel jadi kenyataan, paling lama 3 tahun ke depan masuk peringkat 2 tingkat nasional,” ujarnya.
Dia optimis Sumsel bisa menjadi kawasan yang bisa diandalkan dalam ketahanan pangan dan menjadi penyelamat pangan Indonesia. Namun butuh kerjasama juga dari para petani, penyuluh, babinsa dan instansi terkait lainnya.
KTP untuk Pupuk
Kementan juga akan mempermudah penyaluran pupuk subsidi ke seluruh petani di Indonesia, termasuk petani di Sumsel.
“Kalau dulu harus ada Kartu Tani baru dapat pupuk, sekarang cukup pakai KTP. Permen akan kita ubah dan kita akan buat regulasi dipermudah, bukan mempersulit petani,” katanya.
Ditambahkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, tujuan kegiatan di SMKPP Negeri Sembawa Banyuasin untuk memotivasi penyuluh pertanian, para petani dan steakholder.
“Kita berharap kegiatan ini bisa menjadi upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi dan jagung di Sumsel,” ungkapnya.
Kegiatan ini mengundang sebanyak 1.000 orang yang terdiri dari Petani Milenial, Kelompok Wanita Tani (KWT), P4S, KTNA dan para Penyuluh Pertanian di Sumsel.
Advertisement