Liputan6.com, Purwakarta - Pemkab Purwakarta, Jawa Barat, saat ini mulai merancang persiapan guna menyambut musim liburan Nataru (Natal dan Tahun Baru 2024). Mengingat, di momentum tersebut wilayah ini masih menjadi salah satu tujuan berwisata.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Purwakarta, Norman Nugraha menjelaskan, pada momen libur Nataru nanti kujungan wisatawan ke daerahnya dipastikan akan meningkat dibandingkan biasanya. Sehingga, diperlukan kesiapan yang matang termasuk dari sisi pengawasan.
"Kami, melalui dinas terkait juga akan memaksimalkan monitoring ke seluruh destinasi wisata yang ada untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengunjung," ujar Norman kepada Liputan6.com, belum lama ini.
Advertisement
Baca Juga
Dalam hal ini, pihaknya juga berpesan kepada seluruh pengelola wisata, yang ada untuk terus melakukan pengawasan secara maksimal. Mengingat, cuaca di wilayahnya akhir-akhir ini cukup menghawatirkan.
"Mitigasi bencana juga tetap harus diperhatikan, supaya meminimalisasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," tegas dia.
Imbauannya itu bukan tanpa alasan. Mengingat, kata dia, sejumlah destinasi wisata yang ada di wilayahnya banyak di antaranya merupakan wisata berbasis alam.
"Jadi kita harus perhatikan juga kondisi cuaca sebelum beroperasi. Jangan sampai, hal-hal yang tak diinginkan terjadi. Intinya, kalau cuaca tak memungkinkan jangan memaksakan untuk menerima kunjungan," pesan dia.
Penguatan Sektor Pariwisata
Norman menuturkan, saat ini di wilayahnya tercatat ada 62 destinasi wisata. Dari jumlah tersebut, 30 di antaranya merupakan lokasi wisata alam/buatan. Selebihnya, itu wisata religi, edukasi dan kuliner.
Sejauh ini, jajarannya juga terus berjibaku untuk membangun kekuatan di sektor pariwisata. Karena menurutnya, jika sektor wisata ini bisa dikelola secara maksimal dipastikan akan berimplikasi terhadap perekonomian masyarakat.
"Dari wisata, itu akan melahirkan ekonomi kreatif di masyarakat. Dengan begitu, kesejahteraan masyarakat pun dipastikan akan turut terdongkrak," tambah dia.
Norman menambahkan, beberapa waktu lalu jajarannya telah mengumpulkan para pelaku usaha pariwisata guna menguatkan persepsi mengenai pengembangan kepariwisataan di wilayahnya ini. Apalagi, selama ini sektor pariwisata menjadi salah satu andalan untuk mendorong perekonomian masyarakat.
"Pengembangan pariwisata, memang menjadi salah satu program pembangunan yang telah dirancang," kata dia.
Menurut Norman, dalam pengelolaan pariwisata itu dibutuhkan kerjasama lintas sektoral. Sehingga, terciptanya multiplier effect di berbagai aspek. Pihaknya meyakini, jika sektor pariwisata bisa dikelola secara maksimal, dipastikan akan berimplikasi terhadap perekonomian masyarakat.
"Lebih dari itu, banyak yang juga turut terdorong. Semisal dari sektor perhotelannya, resto-nya, bahkan pelaku UMKM lokalnya," pungkasnya.
Advertisement