Investigasi Terus Dilakukan, Penyebab Kecelakaan Kerja di PT ITSS Morowali Masih Diselidiki

Investigasi terus dilakukan tim gabungan di Morowali untuk mengungkap penyebab kecelakaan kerja di PT ITSS yang menewaskan belasan pekerja.

oleh Heri Susanto diperbarui 28 Des 2023, 23:00 WIB
Diterbitkan 28 Des 2023, 23:00 WIB
Kondisi kawasan PT IMIP usai kecelakaan kerja
Polisi dan pihak berwenang lainnya berada di sekitar PT ITSS di kawasan IMIP usai kecelakaan kerja yang terjadi pada Minggu (24/12/2023). (Foto: Dedy Kurniawan)

Liputan6.com, Morowali - Tim gabungan yang terdiri dari Polda Sulteng, Polda Sulsel, Mabes Polri, dan Polres Morowali sejak Selasa (26/12/2023) terus bekerja menginvestigasi ledakan dan kebakaran yang terjadi di tungku pengolahan nikel PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) yang terjadi Minggu (24/12/2023). 

Untuk memaksimalkan penyelidikan Polda Sulteng bahkan telah menambah tim penyidik untuk membantu Polres Morowali. 

"Total sampai hari ini sebanyak 17 orang telah diperiksa penyidik di Morowali," kata Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol. Djoko Wienartono, Rabu (27/12/2023).

Sementara itu pihak PT IMIP menyatakan dukungannya terhadap investigasi yang dilakukan tim gabungan, termasuk pada aspek keselamatan kerja.

Manajeman pengelola kawasan industri di Morowali itu bahkan menyatakan siap memperbaiki prosedur keselamatan sesuai temuan tim nanti.

"Perusahaan mempercayakan proses pendalaman penyebab kejadian kecelakaan kerja di PT ITSS kepada pihak berwenang dan menjamin terselenggaranya kerja sama dengan para pihak terhadap rekomendasi penanganan dampak yang muncul sesuai tata hukum yang berlaku," Media Relation Head PT IMIP, Dedy Kurniawan mengatakan.

PT ITSS sendiri merupakan salah satu tenant yang beroperasi di kawasan PT IMIP. Ledakan dan kebakaran yang terjadi di pabrik PT ITSS itu terjadi saat pekerja tengah memperbaiki salah satu tungku pengolahan pada Minggu pagi dengan cara pengelasan. 

Hingga Rabu (27/12/2023) jumlah korban meninggal dunia telah mencapai 19 orang terdiri dari 11 pekerja Indonesia dan 8 pekerja asing. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya