Liputan6.com, Flores - Warga Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai mengungsi ke kebun pasca-erupsi gunung Lewotobi Laki-laki.
Warga yang berjumlah sekitar 200-an orang itu berasal dari dua RT yaitu RT 02 dan RT 03 Desa Dulipali. Mereka mengungsi di lima titik pengungsian di kebun milik warga.
Salah satu warga, Yohana Nogo mengaku ia bersama keluarganya mengungsi sejak Senin 25 Desember 2023 sore.
Advertisement
"Sejak lahar dingin muncul ke perkampungan, kami mengungsi ke sini," katanya kepada Liputan6.com, 30 Desember 2023.
Baca Juga
Menurut dia, sejak di tenda pengungsian yang dibangun mandiri itu, warga belum menerima bantuan makanan maupun obat-obatan dari pemerintah. Bahkan, anak-anak mereka mulai terserang batuk dan pilek.
"Kami saat ini butuh bantuan makanan dan obat-obatan, termasuk masker," ujarnya.
Plt Kalak BPBD Flores Timur, Abdul Razak Jakra mengaku sudah mendistribusikan tenda ke beberapa wilayah melalui camat.
Ia mengaku terus berkoordinasi dengan camat di wilayah terdampak erupsi guna mengambil langkah penanganan warga yang mengungsi.
"Saya akan berkoordinasi dengan camat juga kepala Puskesmas untuk turun ke lokasi segera," ungkapnya.
Simak Video Pilihan Ini:
Bagi-bagi Masker
BPBD kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyalurkan ribuan masker kepada warga yang terdampak erupsi gunung Lewotobi Laki-Laki di Desa Boru, Rabu 27 Desember 2023.
"Ada 2400 masker termasuk bantuan dari bapak Gubernur NTT melalui BPBD Provinsi NTT," ujar Plt. Kalak BPBD Flores Timur, Abdul Razak Jakra.
Ia mengatakan, masker jenis KF 99 itu diserahkan langsung Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi dan diterima oleh camat Wulanggitang dan camat Ile Bura.
"Kondisi saat ini, masyarakat membutuhkan masker. Hal-hal lain belum ada. Kita doakan semoga kondisinya bisa kembali normal," katanya.
Sekertaris Camat Wulanggitang, Karolus Kelemur mengimbau warga agar selalu menggunakan masker, guna mengantisipasi adanya gas beracun.
Menurut dia, ada tiga desa terdampak parah abu vulkanik yaitu, desa Klatanlo, desa Hokeng dan desa Boru.
"Kalau di Podor dan Nawakote tidak terlalu parah dampak abunya," ujarnya.
Advertisement