Ketika Utang Telah Segunung, Berikut Amalan Doa dari Rasulullah Agar Terlepas dari Utang

Ketika utang mulai menumpuk kita tentu harus berikhtiar mencari uang dan lekas membayarnya. Selain berusaha, kita juga bisa berikhtiar dengan berdoa menggunakan amalan doa berikut.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 12 Feb 2024, 12:44 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2024, 12:40 WIB
Ilustrasi Utang. Dok Kemenkeu
Ilustrasi Utang. Dok Kemenkeu

Liputan6.com, Bandung - Utang merupakan sebuah pinjaman atau tanggungan yang wajib untuk dibayarkan baik berupa uang atau benda. Sementara itu umat muslim sangat diwajibkan untuk membayarkan utang sesegera mungkin.

Pasalnya utang yang tidak terbayarkan dan tidak selesai ketika hidup di dunia akan tetap diminta pertanggung jawabannya ketika di akhirat. Bahkan kewajiban tentang membayar utang ada dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 283 yang mempunyai bunyi berikut.

وَإِن كُنتُمْ عَلَىٰ سَفَرٍ وَلَمْ تَجِدُوا۟ كَاتِبًا فَرِهَٰنٌ مَّقْبُوضَةٌ ۖ فَإِنْ أَمِنَ بَعْضُكُم بَعْضًا فَلْيُؤَدِّ ٱلَّذِى ٱؤْتُمِنَ أَمَٰنَتَهُۥ وَلْيَتَّقِ ٱللَّهَ رَبَّهُۥ ۗ وَلَا تَكْتُمُوا۟ ٱلشَّهَٰدَةَ ۚ وَمَن يَكْتُمْهَا فَإِنَّهُۥٓ ءَاثِمٌ قَلْبُهُۥ ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ

Artinya: “Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu’amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan,”.

Melansir dari Nu Online, dalam agama Islam sendiri tidak pernah melarang umatnya untuk berutang. Namun, para umat yang berutang dianjurkan untuk tidak menunda melunasinya sesuai waktu yang telah ditentukan.

Membayar utang mempunyai hukum yang wajib mengingat sebelumnya telah dijelaskan bahwa utang akan tetap dipertanggungjawabkan di akhirat. Sehingga, utang menjadi beban yang cukup berat karena pertanggungjawabannya berlanjut sampai kapan pun.

Doa Agar Terbebas dari Utang

Ilustrasi memanjatkan doa
Ilustrasi memanjatkan doa. (Photo Copyright by Freepik)

Mengutip dari Nu Online, Siti Aisyah menuturkan bahwa Rasulullah SAW selalu berlindung kepada Allah agar terlepas dari jeratan utang. Hal tersebut sebagaimana dari riwayat al-Humaidi dalam Musnad-nya.

Selain itu, melunasi utang harus dilakukan dengan berbagai macam ikhtiar dan salah satunya ikhtiar doa. Rasulullah SAW pernah mengajarkan kepada seorang sahabat Anshar sebagaimana diriwayatkan Abu Dawud dengan doa berikut.

 اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَقَهْرِ الرِّجَالِ

(Allahumma inni a’udzu bika minal hammi wal hazan. Wa a’udzu bika minal ajzi wal kasal. Wa a’udzu bika minal jubni wal bukhl. Wa a’udzu bika min ghalabatid daini wa qahrir rijal).

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan dan kekikiran, aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan tekanan orang-orang”.

Doa Agar Segera Diberi Rezeki

Panduan Tata Cara Puasa Ganti (Qadha)
Ilustrasi Membaca Doa Credit: freepik.com

Agar utang bisa terlunaskan kita tentunya berharap agar pintu rezeki bisa terbuka untuk kita dan melakukan kewajiban dalam membayar utang. Melansir dari buku Kumpulan Doa Mustajab Pembuka Pintu Rezeki kita bisa membacakan doa berikut agar pintu rezeki terbuka.

اَللهُمَّ اِنِّىْ اَسْأَلُكَ اَنْ تَرْزُقَنِىْ رِزْقًا حَلاَلاً وَاسِعًا طَيِّبًا مِنْ غَيْرِ تَعَبٍ وَلاَمَشَقَّةٍ وَلاَضَيْرٍ وَلاَنَصَبٍ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيْرٌ

(Allhumma innii as’aluka antarzuqunii rizqan halaalan waasi’an thayyiban min ghairi ta’abin walaa musyaqqotin walaa dhairin wala nashabin innaka alaa kulli syai’in qadiir).

Artinya: “Ya Allah, aku minta kepada-Mu akan pemberian rezeki yang halal, luas, baik tanpa repot, dan kemelaratan dan tanpa keberatan dan sesungguhnya Engkau maha atas segala sesuatu”.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya