Pensiunan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumah, Mobil dan Sopir Hilang

Seorang pensiunan perusahan perkebunan milik negara di Pekanbaru ditemukan tewas diduga menjadi korban pembunuhan dan perampokan karena kendaraannya tidak ditemukan.

oleh M Syukur diperbarui 01 Jun 2024, 02:00 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2024, 02:00 WIB
Ilustrasi.
Ilustrasi. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Pekanbaru - Beberapa hari tidak keluar rumah, seorang pensiunan perusahaan kebun milik negara, Saiwan, ditemukan tak bernyawa. Dia diduga korban pembunuhan karena ada bekas darah serta kekerasan senjata tajam di tubuhnya.

Pria 68 tahun itu juga menjadi korban perampokan. Sejumlah barang berharga miliknya, seperti kendaraan, tidak ditemukan lagi di rumah. Polisi tengah melakukan penyelidikan untuk mencari pelakunya.

Kapolsek Binawidya Kompol Asep Rahmat menjelaskan, korban tewas bersimbah darah di rumah Jalan Bunga Inem, Kelurahan Sialang Munggu, Kecamatan Tuah Madani, Pekanbaru.

Beberapa hari sebelumnya, korban pulang dari Medan, Sumatra Utara. Setelah itu, tidak keluar rumah sehingga anaknya datang ke rumah pada Rabu malam, 29 Mei 2024.

Asep menjelaskan, Saiwan mengalami luka benda tajam di kepala dan tubuhnya. Darah korban berceceran di lantai tak jauh dari jasad korban tergeletak.

"Juga ditemukan benda tumpul di bagian leher dan lengan serta tulang iga patah," ujar Asep.

Petugas sewaktu melakukan olah tempat kejadian perkara tidak menemukan mobil yang biasa dipakai korban sewaktu hidup, begitu juga dengan sopirnya. Petugas mengaku mengantongi siapa pelakunya.

"Ada seseorang yang diburu, dekat dengan korban, doakan segera terungkap," ucap Asep.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Bercak Darah

Warga sekitar, Jhon menyebut korban sudah beberapa tidak kelihatan dari rumah. Korban beberapa hari sebelumnya baru pulang dari luar kota.

"Anaknya yang pertama kali menemukan karena teleponnya tidak aktif," kata Jhon.

Sang anak lalu menghubungi Ketua RT setempat membuka rumah korban. Saat dibuka, sang anak dan warga lainnya melihat ada onggokan selimut yang ternyata isinya manusia tak bernyawa.

"Ada bercak darah seperti bekas diseret," ujar Jhon.

Pengakuan Jhon, korban semasa hidupnya sering bersosialisasi dengan warga lain. Jhon yakin korban selama ini tidak punya musuh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya