Universitas ST Bhinneka Pakai Sistem Digital untuk Menjadi Perguruan Tinggi Terdepan

Universitas Satya Terra Bhinneka atau dikenal ST Bhinneka di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), merupakan salah satu perguruan tinggi yang menggunakan sistem digital dari awal berdiri, yaitu sejak awal 2023.

oleh Reza Efendi diperbarui 17 Jun 2024, 10:21 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2024, 10:20 WIB
Universitas Satya Terra Bhinneka
Universitas Satya Terra Bhinneka mempercayakan Shankara Cabot Bajra Danapati (SCBD) sebagai partner resmi untuk menjadi wadah dan pendukung sistem digital

Liputan6.com, Medan Universitas Satya Terra Bhinneka atau dikenal ST Bhinneka di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), merupakan salah satu perguruan tinggi yang menggunakan sistem digital dari awal berdiri, yaitu sejak awal 2023.

Wakil Rektor 1 Universitas ST Bhinneka, Rinrin mengatakan, hal itu dilakukan untuk menjadikan kampus mereka sebagai perguruan tinggi terdepan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan riset.

"Ingin melahirkan generasi muda yang kritis, kompeten, dan berdaya saing tinggi, tentu kita punya strategi, tak hanya dari bidang studi yang ditawarkan, namun juga selektif dalam merekrut dosen dan para staf," kata Rinrin, Minggu, 16 Juni 2024.

Diungkapnnya, Universitas ST Bhinneka merekrut dosen melalui berbagai tahap, seperti uji kemampuan berbahasa inggris, wawasan kebhinekaan, wawasan SDGs, maupun rencana penelitiannya.

"Kita benar-benar selektif. Kita ada program pelatihan sebelum dosen bertemu dengan mahasiswa, dan sebelum mereka mulai melaksanakan tridarma. Pelatihan ini berkelanjutan, bukan hanya di awal saja, agar bisa terus meningkatkan kemampuan para dosen dan staf," terangnya.

 

Kelebihan di Bidang Teknologi

Jangka Waktu Pemberian KIP Kuliah Merdeka
Ilustrasi mahasiswa (Sumber foto: Pexels.com).

Tak hanya sebagai kampus yang berbasis nilai-nilai keberkelanjutan atau sustainability dan keberagaman, Universitas ST Bhinneka memiliki banyak kelebihan lain terutama dalam bidang teknologi.

Universitas ST Bhinneka menyediakan berbagai macam platform untuk mendukung pembelajaran mahasiswa dengan digitalisasi.

"Jadi, kita tidak pakai absen manual lagi, sudah pakai barcode, mahasiswa ngumpul tugas ke dosen sudah tidak pakai kertas lagi, tidak pakai flash disk lagi. Kita juga punya laboratorium yang canggih untuk mendukung mahasiswa belajar terkait teknologi," Rinrin menerangkan.

Memiliki mahasiswa dari berbagai daerah, tentu di awal pembelajaran. Diakui Rinrin, ada berbagai kendala. Misalnya mahasiswa baru yang masih tertinggal dalam penggunaan komputer.

Ada juga mahasiswa yang sudah cepat menggunakan komputer. Diajari semuanya step by step biar sama kemampuannya. Lama kelamaan akhirnya mereka terbiasa dan bisa mengejar teman-temannya.

"Jadi di awal sudah kita sosialisasi bahwa kampus kita sudah digitalisasi, kita edukasi terus. Sejauh ini akhirnya mahasiswa bisa menerima dengan baik," bebernya.

2 Prodi Diminati

Ilustrasi mahasiswa, anak kuliah, universitas
Ilustrasi mahasiswa, anak kuliah, universitas. (Photo Copyright by Freepik)

Diungkapkan Rinrin, ada 2 program studi di Universitas ST Bhinneka yang paling diminati, yaitu Informatika dan Bisnis Digital. 2 program studi ini memiliki jumlah mahasiswa yang paling banyak.

"Di awal kami seleksi mahasiswa yang mau masuk ke bidang ke komputer ini. Mengingat peminatnya sangat banyak, makanya di awal kami seleksi kemampuan komputernya," Rinrin menuturkan.

Disinggung visi misi Universitas ST Bhinneka, Rinrin menjelaskan, karena universitas ini mengedepankan riset, berkonsep sustainability, dan inklusif, jadi 3 poin itu dikembangkan dari awal berdiri hingga sekarang.

"Baik itu dosen maupun mahasiswa kita fokus mereka untuk meneliti, dan itu terbukti dari dosen kita yang banyak yang menang dan menerima penghargaan penelitian hibah, termasuk hibah international," jelasnya.

"Kita mendukung konsep keberlanjutan atau sustainability, salah satunya melalui mata kuliah Education for Sustainable Development. Terdapat juga mata kuliah inklusifitas. Ini kita jadikan mata kuliah wajib," sambungnya.

Digitalisasi Menyeluruh

Ilustrasi Literasi Digital
Ilustrasi Literasi Digital (Liputan6.com/Trie Yasni)

Diakui Rinrin, yang menjadi strategi penerapan digital jangka panjang di Universitas ST Bhinneka, pihaknya terus melakukan digitalisasi secara keseluruhan, tak hanya fokus di portal akademik dan pembelajaran, juga ke arah SDM.

"Universitas ST Bhinneka memilih dan mempercayakan Shankara Cabot Bajra Danapati (SCBD) sebagai partner resmi perusahaan untuk menjadi wadah dan pendukung sistem digital," ungkapnya.

Segala aktivitas di Universitas ST Bhinneka nantinya akan terkomputerisasi. Seluruh sistem teknologi database universitas menggunakan AWS Cloud Server.

"Sejauh ini kami menggunakan AWS, dan pengalaman kami berjalan stabil, lancar, serta efisiensi cost. Semua billing dihitung sesuai pemakaian data server. Saat tidak ada kegiatan perkuliahan, tim SCBD membantu kami menonaktifkan server AWS untuk lebih menghemat biaya server," Rinrin menuturkan.

Pada 2024, Universitas ST Bhinneka berhasil mendapatkan penghargaan Strategy & Digital Transformation Award 2024.

"Ke depan semoga sistem kita semakin baik. SCBD dapat membantu kita meningkatkan fasilitas, terutama di portal akademik. Saya berharap Universitas ST Bhinneka dan SCBD tetap saling dukung," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya