Jejak Pecel dalam Naskah Kuno Nusantara, Tunjukkan Eksistensi Kuliner Tradisional

Catatan ini menunjukkan bahwa pecel telah menjadi bagian dari budaya kuliner istana sejak era kerajaan.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 18 Jan 2025, 17:00 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2025, 17:00 WIB
resep pecel
resep pecel ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Yogyakarta - Pecel, hidangan sayuran dengan siraman bumbu kacang yang kini menjadi makanan sehari-hari masyarakat Indonesia, memiliki jejak sejarah yang dapat ditelusuri hingga abad ke-9 Masehi. Keberadaan hidangan ini terekam dalam berbagai prasasti dan naskah kuno yang tersebar di berbagai wilayah Pulau Jawa.

Mengutip dari berbagai sumber, Prasasti Taji yang ditemukan di Ponorogo mencatat keberadaan pecel pada tahun 901 Masehi. Empat dekade kemudian, Prasasti Siman dari Kediri juga mengabadikan hidangan ini dalam catatan yang berasal dari tahun 943 Masehi.

Kedua prasasti ini menjadi bukti arkeologis tertua tentang eksistensi pecel di tanah Jawa. Kakawin Ramayana, sebuah naskah kuno dari masa Kerajaan Mataram Kuno, turut mencantumkan pecel sebagai salah satu hidangan yang dikonsumsi pada masa itu.

Catatan ini menunjukkan bahwa pecel telah menjadi bagian dari budaya kuliner istana sejak era kerajaan. Keberadaan pecel juga tercatat dalam Babad Tanah Jawi, yang menceritakan momen Ki Gede Pamanahan menyantap hidangan ini saat beristirahat di wilayah Mataram.

Sementara itu, Serat Centhini mencatat perkembangan hidangan berbahan dasar sayur dan buah yang kemudian dikenal sebagai pecel. Nama pecel sendiri berasal dari bahasa Jawa yang memiliki arti dilumatkan atau dihancurkan, merujuk pada proses pengolahan bumbu kacang yang menjadi ciri khas hidangan ini.

Bumbu tersebut kemudian disiramkan ke atas aneka sayuran rebus seperti kacang panjang, bayam, dan taoge. Seiring perkembangan waktu, pecel mengalami adaptasi di berbagai daerah dengan tetap mempertahankan esensi dasarnya.

Pecel Madiun, misalnya, memiliki karakteristik khusus dengan penambahan daun jeruk purut pada bumbu kacangnya dan beragam jenis sayuran yang lebih bervariasi. Hidangan ini juga memiliki kekhasan dalam penyajiannya yang menggunakan daun pisang sebagai pembungkus.

Penulis: Ade Yofi Faidzun

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya