Liputan6.com, Gorontalo - Provinsi Gorontalo tengah memasuki musim panen padi sawah, yang biasanya menjadi momen penuh sukacita bagi petani. Aktivitas panen terlihat ramai di berbagai wilayah di Gorontalo, dengan hiruk-pikuk para petani yang bekerja memanen hasil jerih payah mereka selama beberapa bulan terakhir.
Namun, kegembiraan tersebut tidak sepenuhnya dirasakan tahun ini. Cuaca yang tidak bersahabat, dengan curah hujan tinggi yang mengguyur hampir setiap hari, menjadi kendala utama dalam proses panen padi.
Advertisement
Hujan lebat menyebabkan banyak area persawahan tergenang air, menyulitkan petani untuk menuai padi.
Advertisement
“Kami senang karena sudah memasuki musim panen, tetapi hujan yang terus turun membuat pekerjaan lebih berat. Kadang padi yang sudah dipanen sulit dikeringkan karena tidak ada sinar matahari,” kata Iwan, seorang petani di Kecamatan Suwawa.
Baca Juga
Buruh tani pun turut merasakan dampaknya. Mereka yang biasanya mengais rezeki dari pekerjaan seperti menyabit, memikul, hingga membantu proses pengeringan padi, kini menghadapi tantangan berat akibat kondisi cuaca.
“Kami bergantung pada pekerjaan panen ini. Kalau hujan terus, kami jadi kesulitan mendapatkan upah, apalagi kalau padi tidak bisa diproses lebih lanjut,” keluh Ani Harun, seorang buruh tani di wilayah yang sama.
Meski demikian, para petani tetap berupaya maksimal untuk menyelamatkan hasil panen mereka. Beberapa di antaranya bahkan menggunakan terpal untuk melindungi padi dari hujan atau mengeringkannya secara manual di bawah atap.
“Harapan kami, cuaca segera membaik. Kalau terus begini, kami bisa rugi besar karena padi yang basah cenderung cepat rusak,” ujar Ani
Musim panen kali ini menjadi pengingat pentingnya mitigasi risiko cuaca dalam sektor pertanian. Pemerintah daerah diharapkan dapat memberikan solusi, seperti penyediaan fasilitas pengering padi atau pendampingan teknologi, guna mendukung petani menghadapi tantangan perubahan iklim.
Simak Video Pilihan Ini:
Penen Padi di Musim Hujan
Menghadapi musim hujan saat panen padi, berikut beberapa tips yang dapat membantu petani:
Manfaatkan jeda hujan untuk memanen, misalnya pagi hari setelah cuaca cerah. Gunakan aplikasi cuaca untuk memprediksi waktu panen yang paling aman dari hujan lebat. Manfaatkan mesin pemanen seperti combine harvester untuk mempercepat proses panen di lahan yang becek.
Siapkan sabit dan alat pengangkut yang meminimalkan kerusakan padi akibat air. Tempatkan padi yang telah dipanen di atas terpal untuk menghindari kontak langsung dengan tanah basah. Gunakan pengering mekanis atau jemur padi di area tertutup dengan sirkulasi udara yang baik. Pastikan sistem drainase berfungsi dengan baik untuk mengurangi genangan air di area sawah.
Gunakan teknologi seperti dryer untuk memastikan padi cepat kering meskipun cuaca mendung. Alternatif manual, seperti kipas angin atau mengeringkan di tempat teduh, juga bisa dilakukan.
Pilih varietas padi yang tahan terhadap genangan atau yang memiliki waktu panen lebih singkat. Gunakan fungisida alami atau kimia untuk mencegah tumbuhnya jamur akibat kelembapan tinggi. Simpan padi yang sudah dipanen di tempat yang kering dan berventilasi baik.
Lakukan panen secara bersama-sama untuk mempercepat proses dan memaksimalkan penggunaan alat berat atau teknologi yang dimiliki secara kolektif.
Advertisement