Liputan6.com, Yogyakarta - Pesona keindahan pantai menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Namun di balik keindahannya, ada sesuatu yang harus diwaspadai, yakni keberadaan rip current.
Meski tampak tenang, ternyata air laut juga membahayakan. Fenomena rip current menjadi salah satu penyebab utama banyaknya kasus wisatawan yang terseret ombak dan tenggelam.
Advertisement
Definisi Rip CurrentMengutip dari maritim.bmkg.go.id, rip current adalah arus kuat dari air laut yang bergerak menjauh dari pantai. Meski tampak tenang, arus ini bahkan dapat menyapu perenang terkuat sekalipun ke laut.
Advertisement
Baca Juga
Terjadinya rip current disebabkan oleh adanya pertemuan ombak yang sejajar dengan garis pantai. Fenomena ini menyebabkan terjadinya arus balik dengan kecepatan arus yang tinggi.
Terkait arus yang dihasilkan ini, kecepatannya bervariasi. Kecepatan arus ini bergantung pada kondisi gelombang, pasang surut, dan bentuk pantai.
Adapun rip current yang telah diukur kecepatannya dapat melebihi 2 meter per detik. Tak heran, jika arus balik ini sangat berbahaya bagi wisatawan pantai.
Ciri-Ciri Rip Current
Jika diperhatikan dengan saksama, ada beberapa ciri-ciri atau tanda rip current yang bisa diwaspadai. Rip current berbeda dengan ombak biasa maupun pasang surut air laut.
Berikut beberapa ciri-ciri rip current:
- Adanya perbedaan warna air
Ciri-ciri utama rip current adalah area yang memiliki warna air berbeda dengan sekitarnya. Area rip current memiliki warna yang lebih gelap dari sekitarnya.
- Air tampak tenang
Area rip current akan tampak lebih tenang dari arus lainnya. Hal ini lah yang kerap membuat rip current dijuluki dengan arus tenang yang mematikan.
Meski tampak tenang, sebenarnya arus tersebut justru menjadi jalur arus balik yang kuat. Oleh sebab itu, arus ini dapat menyeret seseorang bahkan perenang terkuat sekalipun.
- Tidak terdapat buih
Berbeda dengan ombak sekitar yang pasti memiliki buih, area rip current tidak memiliki buih. Area ini juga tak memiliki ombak besar yang pecah, sehingga terlihat aman padahal terdapat arus kuat yang bekerja.
- Terlihat arus yang bergerak ke arah laut
Ciri ketiga yang bisa diperhatikan adalah area ripcurrent memiliki arus, sisa buih, atau material lain yang tampak terseret menjauh dari pantai menuju ke tengah laut. Rip current biasanya terbentuk di sela-sela ombak yang pecah di garis pantai.
Bahaya Rip Current
Pantai di berbagai daerah selalu menjadi incaran wisatawan saat liburan, termasuk Pantai Selatan Yogyakarta. Pada beberapa kasus, keseruan liburan tersebut dapat berubah menjadi duka jika mereka tidak menyadari keberadaan rip current.
Sejauh ini, kasus kecelakan di pantai yang paling umum terjadi adalah kasus terseret ombak ke tengah laut, tenggelam, dan hilang. Salah satu penyebab hal tersebut adalah rip current.
Sebelum berlibur ke pantai, sebaiknya wisatawan mengetahui bahaya dan ciri-ciri rip current. Pasalnya, banyak wisatawan yang tidak menyadari keberadaannya, sehingga hingga mereka terseret tanpa sempat menyelamatkan diri.
Cara Menyelamatkan Diri Saat Terjebak di Rip Current
Mengutip dari oceanservice.noaa.gov, seseorang yang terseret di rip current biasanya akan panik dan mencoba melawan arus untuk menyelamatkan diri. Sayangnya, hal ini justru berisiko membuat mereka tenggelam karena kelelahan.
Jika terjebak dalam rip current, sebisa mungkin untuk tidak melawannya. Untuk menyelamatkan diri, berenanglah menyamping sejajar hingga keluar dari jalur rip current. Selanjutnya, berenanglah kembali ke daratan pada sudut tertentu.
Jika merasa kelelahan dan tidak dapat berenang keluar, cobalah untuk tetap tenang dan membiarkan diri mengapung hingga arus melemah. Minta pertolongan dengan melambaikan tangan.
Perlu diperhatikan bahwa rip current berbeda dengan pasang surut. Pasang surut adalah jenis arus tertentu yang terkait dengan pergerakan cepat air pasang surut melalui saluran masuk dan mulut muara, teluk, serta pelabuhan.
Penulis: Resla
Advertisement