Liputan6.com, Semarang - Desa Wisata Jamalsari berlokasi di Kelurahan Kedungpane, Kecamatan Mijen, Semarang. Desa wisata ini dekat dengan destinasi wisata populer di Kota Semarang, Gua Kreo dan Waduk Jatibarang.
Desa wisata Jamalsari terletak di tepi barat Waduk Jatibarang. Kawasan ini menawarkan pemandangan indah berupa matahari terbit yang bisa dilihat dari Bukit Cinta Jamalsari.
Advertisement
Mengutip dari pariwisata.semarangkota.go.id, desa wisata ini memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan, mulai dari agrowisata, kuliner khas, kerajinan tangan, edukasi pertanian, budaya, wisata trekking, edukasi eceng gondok, hingga tanam pohon. Bahkan, di Desa Wisata Jamalsari terdapat sungai bernama Kali Kulon yang berfungsi sebagai penyangga pengairan sawah di Desa Wisata Jamalsari.
Advertisement
Baca Juga
Seperti desa wisata pada umumnya, Desa Wisata Jamalsari juga menawarkan suasana asri. Bahkan, pengunjung masih dapat merasakan suasana atau kesan khas desa yang menenangkan.
Konon, wilayah ini dahulu masih sepi dan merupakan sebuah hutan dan perkebunan. Terdapat beberapa rumah yang terbuat dari bambu.
Kondisi tersebut berlangsung hingga 1960, ketika ada seseorang bernama Jamal yang memiliki tanah dan rumah di lokasi tersebut. Ia adalah orang pertama yang menetap di tempat tersebut.
Rumah yang ditempati Jamal berada di tepi jalan. Terdapat jalan setapak sebagai jalan untuk menuju ke Semarang.
Beberapa orang yang lewat kemudian kerap menyebut kalimat 'lewat rumah Jamal' ketika melewati kawasan tersebut. Lama-kelamaan, tempat tersebut pun terkenal dengan nama Jamalan.
Jamalan kemudian berkembang dan semakin ramai. Pada 1980, Jamalan pun berubah nama menjadi Jamalsari.
Meski semakin ramai, tetapi Desa Jamalsari masih mempertahankan keasriannya. Desa ini bahkan telah berkembang menjadi desa wisata yang menawarkan keindahan dan keasrian alam.
Beberapa pesona di Desa Wisata Jamalsari adalah pemandangan Waduk Jatibarang yang indah dengan Pulau Kreo di tengah waduk, yang dikenal dengan Gua Kreo. Destinasi wisata tersebut dihuni oleh kera ekor panjang dengan jumlah banyak.
Berlokasi di tepi waduk, wisatawan juga bisa beraktivitas outbound di desa ini. Kondisi tanah yang berbukit dan bertebing dimanfaatkan sebagai lahan konservasi sekaligus arena outbound jalur Sendang Mbulung dan jalur Sendang Mbendo.
Wisatawan juga bisa mengikuti wisata edukasi tanam pohon. Menariknya lagi, wisatawan dapat mengarungi Waduk Jatibarang dengan menaiki perahu.
Terkait kuliner, masyarakat setempat memanfaatkan pohon pisang dengan membuat olahan kuliner dari jantung pisang. Bahan tersebut diolah menjadi kuliner tradisional khas Jamalsari, nasi jantung raja. Selain nasi jantung raja, bunga pisang tersebut juga diolah menjadi aneka makanan unggulan lain, seperti gudeg jantung raja, opor jantung raja, lumpia jantung raja, pepes, dan lainnya.
Tak hanya makanan, desa wisata ini juga memiliki minuman tradisional, yakni jahe plethok, bir plethok, dan susu plethok. Minuman-minuman tersebut juga kerap disuguhkan sebagai welcome drink atau minuman selamat datang untuk para wisatawan yang datang ke Desa Wisata Jamalsari.
Penulis: Resla