Bursa Saham Eropa Bergejolak Dipicu Jatuhnya Pesawat MH17

Bursa saham Rusia mengalami tekanan seiring kekhawatiran terhadap geopolitik akibat pesawat Malaysia Airlines MH17 jatuh.

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Jul 2014, 19:30 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2014, 19:30 WIB
Aksi Beli Investor Asing Bikin IHSG di Zona Hijau pada Awal Sesi
Mengikuti bursa global dan regional, Indeks Harga Saham Gabungan turun tipis 8,3 poin ke level 4.983 pada pra pembukaan perdagangan saham.

Liputan6.com, London - Setelah bursa saham Asia melemah, bursa saham Eropa bergerak melemah pada Jumat pagi waktu London didorong kekhawatiran geopolitik. Hal itu karena pesawat Malaysia Airlines MH17 yang ditembak jatuh di atas Ukraina.

Tekanan bursa saham Eropa juga didorong dari Israel mengirim pasukan darat ke Gaza. Indeks saham Stoxx Europe 600 melemah 0,57 persen menjadi 337,93. Indeks saham MICEX Rusia melemah 1,4 persen menjadi 1.421,14, dan ini pelemahan indeks saham selama lima hari berturut-turut.

Bursa saham Eropa melemah ini terjadi setelah Malaysia Airlines dari Amsterdam ke Kuala Lumpur jatuh di timur Ukraina pada Kamis sore waktu setempat. Jatuhnya pesawat itu membuat hampir 300 orang menjadi korban.

Baik Ukraina dan Rusia pun menyangkal tanggung jawab dan saling menyalahkan atas tragedi tersebut. Badan intelijen Amerika Serikat pun terbagi apakah rudal diluncurkan oleh militer Rusia dan militan.

Kekhawatiran geopolitik itu juga mendorong indeks saham Perancis CAC 40 melemah 0,2 persen menjadi 4.306,44. Indeks saham Jerman DAX 30 turun 0,8 persen. Indeks saham Inggris FTSE 100 melemah 0,6 persen menjadi 6.697,78.

Sebagian besar saham maskapai pun terkena dampak atas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17. Saham Air France-KLM turun 1,5 persen. Saham Deutsche Lufthansa AG tergelincir 0,7 persen, dan saham easy Jet Plc melemah 0,9 persen.

Sedangkan di bursa saham Rusia, saham Sistema memimpin penurunan sebesar 3 persen. Saham maskapai Aeroflot melemah 2,9 persen. Adapun mata uang Rubel Rusia turun satu persen terhadap dolar.

Analis mata uang di BNY Mellon menyatakan, pihaknya tidak akan heran bila indeks saham Rusia dan mata uang merosot karena ketidakpastian terhadap kecelakaan pesawat MH17 dan sanksi yang diberikan ke Rusia.

"Meski pun risiko geopolitik terjadi dan pengenaan sanksi berat pada ekonomi Rusia. pasar malah beralih fokus kepada manfaat dari hal itu," ujar Neil Mellor, Analis BNY Mellon, seperti dikutip dari Marketwatch, Jumat (18/7/2014).

Adapun di bursa saham Asia, saham Malaysia Airlines melemah 11 persen. Sebagian besar bursa saham Asia melemah pada Jumat pekan ini.

Sementara itu, bursa saham Asia bergerak variatif pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini. Indeks saham Jepang Nikkei melemah 1 persen. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,3 persen. Lalu indeks saham Shanghai dan Australia masing-masing menguat 0,2 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,1 persen dan indeks saham Taipei melemah 0,1 persen.

Bursa saham Asia tertekan didorong sentimen negatif jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di Ukraina. Saham Malaysia Airlines pun turun 11 persen. Dengan kejadian tersebut, sejumlah saham penerbangan pun tertekan. Saham Cathay Pacific Airways Ltd dan Air China Ltd masing-masing melemah 0,4 persen di bursa saham Hong Kong.

Saham Delta Air Lines Inc, American Airlines Group Inc, dan United Continental Holdings turun 3,4 persen di bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah. (Ahm/)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya