Liputan6.com, Jakarta - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengubah prospek PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) pada periode 18 Juni 2015 sampai 1 Oktober 2015 dari stabil menjadi negatif. Pefindo memberi peringkat idAA- untuk PT Medco Energi Internasional Tbk, obligasi III 2012, obligasi berkelanjutan I 2012-2013, serta obligasi berkelanjutan US$ I 2011-2012.
Analis Pefindo, Niken Indriarsih mengatakan perubahan prospek tersebut imbas dari harga minyak mentah tertekan sehingga menekan kinerja perusahaan. "Kalau prospek bisa setahun ke depan, jadi kami revisi karena melihat kinerja kuartal dan full year, kinerja memang memburuk," kata dia, di Jakarta, Rabu (29/7/2015).
Baca Juga
Dia mengatakan, peringkat bisa naik jika mendapat tambahan pendapatan dalam jangka pendek dan menengah dari proyek Senoro. Itu juga ditambah cadangan minyak dan gas yang baik. "Posisi likuiditas yang kuat dalam jangka pendek," tambah Niken.
Advertisement
Sebagai informasi, harga patokan minyak mentah dunia Brent, pulih dari posisi terendahnya dalam enam bulan pada Rabu pekan ini ini. Demikian pula harga minyak mentah AS naik lebih dari satu persen di tengah spekulasi jika penurunan stok akan mengimbangi kekhawatiran tentang membanjirnya pasokan global dan krisis pasar ekuitas di Cina.
Melansir laman Reuters, harga minyak mentah Brent turun 17 sen (0,3 persen) menjadi US$ 53,30 per barel di ICE Futures Europe. Di sesi awal, harga sempat menyentuh US$ 52,28, terendah sejak awal Februari, di tengah kekhawatiran tentang jatuhnya pasar saham di China, konsumen energi terbesar di dunia.
Sementara minyak mentah berjangka AS ditutup naik 59 sen (1,2 persen) ke posisi US$ 47,98 per barel di New York Mercantile Exchange. Naik lebih dari US$ 1 pada sesi tertingginya setelah menyentuh level terendah sejak Maret di US$ 46,68 per barel.
Kedua patokan minyak ini, baru-baru ini susut hingga 20 persen karena kekhawatiran investor jika pasokan di pasar akan tetap berlebih hingga akhir tahun. (Amd/Ahm)