Harga Patokan Minyak Dunia Pulih dari Posisi Terendah Januari

Kedua patokan minyak dunia, baru-baru ini susut hingga 20 persen.

oleh Nurmayanti diperbarui 29 Jul 2015, 05:01 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2015, 05:01 WIB
Ilustrasi Tambang Minyak 2 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Tambang Minyak 2 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, New York - Harga patokan minyak mentah dunia, Brent, pulih dari posisi terendahnya dalam enam bulan pada Rabu (29/7/2015) ini. Demikian pula harga minyak mentah AS naik lebih dari 1 persen di tengah spekulasi jika penurunan stok akan mengimbangi kekhawatiran tentang membanjirnya pasokan global dan krisis pasar ekuitas di Cina.

Namun beberapa masih tetap yakin, harga minyak akan kembali turun. "Kami mendapatkan beberapa lompatan tapi kami akan tetap menjual jika melihat adanya penguatan," kata Tariq Zahir, Trader Minyak Tyche Capital Advisors Laurel Holllow, New York.

Melansir laman Reuters, harga minyak mentah Brent turun 17 sen (0,3 persen) menjadi US$ 53,30 per barel di ICE Futures Europe. Di sesi awal, harga sempat menyentuh US$ 52,28, terendah sejak awal Februari, di tengah kekhawatiran tentang jatuhnya pasar saham di China, konsumen energi terbesar di dunia.

Sementara minyak mentah berjangka AS ditutup naik 59 sen (1,2 persen) ke posisi US$ 47,98 per barel di New York Mercantile Exchange. Naik lebih dari US$ 1 pada sesi tertingginya setelah menyentuh level terendah sejak Maret di US$ 46,68 per barel.

Kedua patokan minyak ini, baru-baru ini susut hingga 20 persen karena kekhawatiran investor jika pasokan di pasar akan tetap berlebih hingga akhir tahun.

Produksi terlihat masih besar, meskipun terjadi pemotongan belanja besar-besaran oleh perusahaan-perusahaan minyak. Di sisi lain, analis memprediksi permintaan bisa menurun setelah musim panas berakhir.

Kini para pedagang minyak tengah menunggu laporan data persediaan mingguan dari Lembaga Informasi Administrasi Energi AS, yang dijadwalkan keluar pada Rabu (29/7/2015).

Analis yang disurvei Wall Street Journal berharap lembaga ini akan melaporkan jika  stok minyak mentah dan bensin tidak berubah dari pekan lalu. Sementara persediaan sulingan, termasuk minyak pemanas dan solar akan naik.

American Petroleum Institute, sebuah kelompok industri, rencananya juga merilis data mingguan sendiri pada Selasa (28/7/2015) ini. (Nrm/Igw)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya