Liputan6.com, New York - Saham-saham di Amerika Serikat (Wall Street) ditutup menguat pada perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta) setelah Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi dan juga data tenaga kerja terus membaik dan mereka memilih untuk mempertahankan suku bunga utama.
Mengutip Reuters, Kamis (30/7/2015), Dow Jones Industrial Averange naik 0,69 persen dan berakhir di level 17.751,39. The Standard & Poor naik 0,73 persen menjadi 2.108,57. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,44 persen menjadi 5.111,73.
Dalam 2 hari terakhir, Indeks Standard & Poor telah menguat kurang lebih 2 persen setelah seminggu sebelumnya telah membukukan penurunan yang cukup dalam karena adanya gejolak di bursa China. Indeks Dows Jones dan Nasdaq pun hampir sama.
Menengok le belakang atau pada perdagangan Selasa, 28/7/2015), Indeks Dow Jones berakhir di titik terendah sejak Februari 2015. Indeks saham S&P 500 berakhir pada titik terendah lebih dari dua minggu. Indeks saham Nasdaq menyentuh level terendah dalam empat pekan ini.
Indeks saham Dow Jones melemah 0,72 persen ke level 17.441,79. Indeks saham S&P 500 tergelincir 0,57 persen menjadi 2.067,75. Indeks saham Nasdaq melemah 0,96 persen ke level 5.039,78.
Komentar The Fed mengenai perekonomian dan inflasi menghapus harapan dari pelaku pasar bahwa kenaikan suku bunga akan dilakukan sesegera mungkin. Pernyataan dari The Fed tersebut cukup mengejutkan karena dalam pertemuan sebelumnya mereka menyebutkan akan melakukan penyesuaian suku bunga secepatnya jika memang didukung dengan data-data yang bagus.
Para pelaku pasar melihat, dengan pernyataan yang telah dikeluarkan tersebut, The Fed belum akan menaikkan suku pada September atau Desember nanti. Suku bunga akan tetap mendekati level nol persen selama hampir lebih dari satu dekade.
"The Fed hanya mengeluarkan pernyataan mengenai perkembangan data-data ekonomi, yang menunjukkan adanya beberapa perbaikan yang cukup sederhana," jelas Analis Scotiabank in New York, Guy Haselmann.
"Mereka tidak mencoba untuk memberikan volatilitas tambahan di pasar keuangan yang sebenarnya sudah cukup tertekan," tambahnya.
Para palaku pasar kemudian melirik sentimen lain yang bisa mempengaruhi pergerakan Wall Street yaitu laporan keuangan emiten pada semester I 2015 ini. Sudah hampir setengah emiten sudah mengeluarkan laporan keuangannya dengan hasil cukup lumayan. (Gdn/Ndw)
Kebijakan The Fed Belum Berubah, Wall Street Menguat
Komentar The Fed mengenai perekonomian dan inflasi menghapus harapan dari pelaku pasar akan rencana kenaikan suku bunga.
diperbarui 30 Jul 2015, 04:32 WIBDiterbitkan 30 Jul 2015, 04:32 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 Liga InternasionalHasil Liga Champions: 3 Wakil Italia Berjaya
6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Penghitungan Suara Belum Dinyatakan Selesai, Amsakar-Li Deklarasi Kemenangan
110 TPS di Sumut Pemungutan Suara Susulan karena Kendala Banjir dan Longsor
Cara Mengetahui Rezeki dari Weton Kelahiran
Situasi Terkini Negosiasi Kontrak Liverpool dan Mohamed Salah
75 Tahanan Polresta Bandar Lampung Ikuti Pencoblosan Pilkada 2024 dari Balik Jeruji Besi
Quick Count Pilkada Lampung: Rahmat Mirzani Djausal-Jihan Nurlela Unggul
Kisah Umar bin Abdullah Memerdekakan Budak yang Pura-Pura Sholat, Diceritakan Gus Baha
Alasan Warga Palembang Pilih Golput, Lokasi Jauh Hingga Dapat Serangan Fajar
Maksimalkan Produktivitas dengan Laptop Tipis Premium ASUS Zenbook S 14 UX5406
Megawati Sampaikan Sikap PDIP soal Hasil Pilkada 2024: Jaga Suara dan Kumpulkan Bukti Intimidasi Aparatur Negara
Perusahaan Ini Bakal Bangun PLTA Cibuni 3 dan Cimandiri 3 di Sukabumi
Relawan Pro Rakjat: Kita Kawal Pramono-Rano Sampai ke Balai Kota