Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Penguatan IHSG ini mengikuti bursa saham Asia dan juga Amerika Serikat (AS).
Pada pembukaan perdagangan saham, Kamis (17/9/2015), IHSG menguat 16,13 poin (0,37 persen) ke level 4.350,47. Indeks saham LQ45 juga menguat 0,49 persen ke level 732,54. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menguat pada awal sesi perdagangan. Hanya ada satu indeks acuan yang melemah yaitu Pefindo25 yang turun tipis 0,05 persen.
Sedangkan Bursa Asia, Indeks MSCI asia Pasifik meningkat 0,5 persen menjadi 129,12 pada pukul 09.02 waktu Tokyo, Jepang. Penguatan ini adalah penguatan kedua pada pekan ini.
Ada sebanyak 89 saham menguat sehingga mendorong IHSGÂ ke zona hijau. Sedangkan 15 saham melemah. Sementara itu, 56 saham lainnya diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 7.340 kali dengan volume perdagangan saham 150 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 183 miliar.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham infrastruktur yang turun 0,12 persen. Sektor saham consumer goods mengalami penguatan tertinggi yaitu 1,41 persen dan disusul sektor manufaktur yang naik 0,92 persen.
Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual. Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 115 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 115 miliar.
Saham-saham yang menguat pada hari ini antara lain saham RBMS naik 11,27 persen ke level Rp 79 per saham, saham SMMT menguat 9,60 persen ke level Rp 1.085 dan saham ERTX mendaki 8,66 persen ke level Rp 1.255 per saham.
Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain Saham AGRS turun 9,82 persen ke level Rp 101 per saham, saham BNII melemah 8,81 persen ke level Rp 145 per saham, dan saham INDX merosot 8,26 persen ke level Rp 222 per saham.
Analis PT BNI Securities, Dessy Lapagu menjelaskan, indeks Saham Amerika pada perdagangan rabu tercatat menguat. Dow Jones naik 0,84 persen pada level 16.740 dan Nasdaq naik 0,59 persen pada level 4.889.
Sementara pada bursa domestik, setelah dibuka menguat IHSGÂ akhirnya ditutup turun 0,3 persen ke level 4.332 dengan net sell asing mencapai Rp 379 miliar.
"Penguatan sektor dipimpin oleh sektor pertanian yang naik 0,6 persen diikuti sektor infrastruktur yang naik 0,5 persen," tuturnya.
Penguatan yang terjadi pada indeks global dan regional diharapakan mampu mendorong penguatan IHSG pada hari ini di tengah spekulasi yang masih terus beredar mengenai kepastian The Fed untuk menaikkan tingkat suku bunga.
"Dengan demikian, hal tersebut diharapkan dapat dijadikan momentum oleh investor domestik untuk melakukan akumulasi pada sektor-sektor yang leading serta menjaga pergerakan nilai tukar rupiah," tambahnya.
Untuk jangka pendek, IHSGÂ diperkirakan akan bergerak sideways dengan kecenderungan masih berpotensi menguat. (Gdn/Ndw)