Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bakal konsolidasi dengan kecenderungan menguat pada perdagangan saham sepekan ini. Pergerakan IHSG di sepanjang pekan ini akan dipengaruhi oleh sentimen global.
Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, pelaku pasar merespons hasil pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara G20 di Shanghai, China. Dia mengatakan, dengan pertemuan tersebut diharapkan Bank Sentral Eropa (ECB) akan mengeluarkan stimulus karena mempunyai kiluditas yang cukup untuk memberikan stimulus.
"Bank Sentral Eropa akan menambah stimulus ekspektasi dari pertemuan menteri keuangan G20 di Shanghai akan sepakat untuk menanggulangi perlambatan global," katanya kepada Liputan6.com, Senin (29/2/2016).
Namun, Hans mengatakan gerak IHSG cenderung terbatas karena pelaku pasar fokus pada rencana Bank Sentral Amerika (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) untuk kembali menaikan suku bunga acuan. "Pasar mulai koreksi seiring inflasi umum Amerika Serikat yang ada di angka 1,5 persen. Realisasi inflasi itu menimbulkan ekspektasi suku bunga naik," ujarnya.
Hans memperkirakan, dalam sepekan IHSG akan bergerak pada level support 4.700 hingga 4.652 dan resistance pada level 4.722 hingga 4.759.
"Kalau AS menaikan suka bunga berarti ekonominya membaik. Dengan membaik kita pikir IHSG naik tapi memang terbatas karena pasar hati-hati," ungkap dia.
PT Sinarmas Sekuritas mengungkapkan, IHSG akan bergerak menguat di awal pekan. IHSG akah bergerak di level support 4.700 dan resistance 4.800.
Hans merekomendasikan akumulasi saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Charoen Pokhphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).
Saham pilihan Sinarmas Sekuritas antara lain PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). (Amd/Gdn)
Pertemuan G20 Bakal Jadi Sentimen Pendorong IHSG
Pelaku pasar merespons hasil pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara G20 di Shanghai, China.
diperbarui 29 Feb 2016, 06:20 WIBDiterbitkan 29 Feb 2016, 06:20 WIB
Pengunjung memfoto pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (27/11). Bursa saham Indonesia kembali melemah pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Komisaris dan Direksi Pertamina PN Keliling Tinjau Kondisi BBM hingga LPG di Regional JBB
Isi Libur Natal 2024 di Jakarta, 19 Ribu Wisatawan Padati Monas
Promo Jenius 2024-2025, Simak Panduan Lengkap Dapatkan Cashback dan Diskon Menarik!
Link Live Streaming Liga Inggris Liverpool vs Leicester City, Jumat 27 Desember 2024 Pukul 03.00 WIB di Vidio
67 Napi di Lampung Dapat Remisi Khusus Natal 2024, Tak Ada yang Langsung Bebas
Ciri-Ciri Orang Tidak Ikhlas Diungkap Buya Yahya, Bisa Dikenali dengan Cara Ini
Polisi Gerebek Indekos di Pesanggrahan Jaksel, Diduga Jadi Tempat Prostitusi
Badan Gizi Nasional Sebut Tak Ada Mandat untuk Ormas di Program Makan Bergizi Gratis
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Piala AFF 2024: Siapa Jadi Raja Asia Tenggara?
Hasil Piala AFF 2024 Singapura vs Vietnam: 2 Gol Telat Menangkan The Golden Star
Kerap Tak Akur dengan Rekan, RSUD Pirngadi Medan Pulangkan Dokter Koas Fladiniyah ke Kampus
Viral Pengakuan Perempuan Dianiaya Pacar Polisi Sampai Dirawat 2 Minggu di Rumah Sakit