Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Tekanan IHSG itu terjadi lantaran minim sentimen di bursa saham.
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (26/4/2016), IHSG susut 64,76 poin atau 1,33 persen ke level 4.814,09. Indeks saham LQ45 melemah 1,75 persen ke level 830,83. Sebagian besar indeks saham acuan kompak merosot.
Baca Juga
Ada sebanyak 204 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Sedangkan 110 saham menghijau sehingga menahan pelemahan IHSG. 60 saham lainnya diam di tempat.
Advertisement
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 260.963 kali dengan volume perdagangan 4,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 5,5 triliun.
Â
Baca Juga
Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.866,37 dan terendah 4.788,37. Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 800 miliar sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli sekitar Rp 800 miliar.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham perkebunan naik 2,63 persen, dan mencatatkan penguatan terbesar dan sektor saham perdagangan menguat 0,04 persen.
Sektor saham infrastruktur melemah 2,11 persen, disusul sektor saham keuangan tergelincir 1,89 persen, dan sektor saham barang konsumsi melemah 1,86 persen.
Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham PGAS naik 1,33 persen ke level Rp 2.675 per saham saham GGRM menanjak 1,76 persen ke level Rp 69.200 per saham, dan saham GJTL menanjak 2,26 persen ke level Rp 680 per saham.
Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham HMSP turun 2,94 persen ke level Rp 92.500 per saham, saham ARNA melemah 9,77 persen ke level Rp 600 per saham, dan saham TBIG susut 2,16 persen ke level Rp 5.650 per saham.
Sebagian besar bursa saham Asia melemah dan menguat pada Selasa pekan ini. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,48 persen ke level 21.407,27, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,25 persen ke level 2.019,63, indeks saham Shanghai menanjak 0,61 persen ke level 2.964,70, dan indeks saham Taiwan mendaki 0,25 persen ke level 8.581,57.
Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,49 persen ke level 17.353,27, dan indeks saham Singapura susut 0,19 persen ke level 2.894,66.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan bursa saham minim sentimen membuat IHSG melemah. Selain itu, rilis kinerja keuangan emiten pada kuartal I 2016 yang kurang baik juga menekan IHSG.
"Kinerja keuangan kuartal I 2016 yang kurang menggembirakan menekan IHSG antara lain PT Unilever Indonesia Tbk. Selain itu saham berkapitalisasi besar seperti PT HM Sampoerna Tbk juga tekan IHSG," kata William.
Dari sentimen eksternal, William menuturkan harga minyak dunia juga turut menekan laju IHSG. Harga minyak dunia masih rendah juga menimbulkan kekhawatiran pasar. (Ahm/Ndw)