IHSG Naik Tipis Terbebani Bursa Asia

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 5,6 poin ke level 4.920 pada awal pembukaan perdagangan saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Apr 2016, 09:18 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2016, 09:18 WIB
20160104-Perdagangan-Bursa-AY
Suasana awal pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (4/1). Mengawali pembukaan perdagangan bursa 2016, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis 0,24 persen atau 10,80 poin di angka 4.580,17. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada perdagangan saham awal pekan ini. Akan tetapi, penguatan IHSG terbatas.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (25/4/2016), IHSG naik tipis 5,6 poin atau 0,12 persen ke level 4.920,40. Laju IHSG ini pun berfluktuasi di awal perdagangan saham.

Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG naik tipis 1,29 poin atau 0,03 persen ke level 4.916,66. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,08 persen ke level 852,18.

Ada sebanyak 78 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. Akan tetapi, 43 saham melemah dan 63 saham lainnya diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 8.698 kali dengan volume perdagangan 210,7 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 227 miliar.

Pada Senin pagi ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.920,40 dan terendah 4.911,03. Investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 7 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 13 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan. Sektor saham barang konsumsi turun 0,44 persen, dan mencatatkan penurunan terbesar. Kemudian sektor saham keuangan melemah 0,25 persen dan sektor saham manufaktur susut 0,19 persen.

Sementara itu, sektor saham infrastruktur naik 0,86 persen, dan membukukan penguatan terbesar. Kemudian sektor saham aneka industri naik 0,30 persen dan sektor saham tambang mendaki 0,30 persen.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham ELSA naik 4,48 persen ke level Rp 491 per saham, saham JPFA menguat 2,03 persen ke level Rp 1.005 per saham, dan saham SMMT mendaki 5,82 persen ke level Rp 309 per saham.

Sementara itu, saham-saham tertekan antara lain saham-saham tertekan antara lain saham LPKR susut 1,42 persen ke level Rp 1.040 per saham, saham MAIN menurun 3,56 persen ke level Rp 434 per saham, dan saham BNLI melemah 9,88 persen ke level  Rp 1.095 per saham.

Posisi dolar AS berada di kisaran Rp 13.221 pada awal pekan ini. Bursa saham Asia pun cenderung tertekan.

Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,33 persen ke level 21.396,88, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,19 persen ke level 2.012, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,72 persen ke level 17.446,19, indeks saham Shanghai susut 0,70 persen ke level 2.939, indeks saham Singapura melemah 0,79 persen ke level 2.917,32. Indeks saham Taiwan mendaki 0,19 persen ke level 8.551,95.

Analis PT First Asia Capital David Sutyanto menuturkan IHSG berpeluang melanjutkan tren penguatan pada perdagangan saham awal pekan ini meski dibayangi aksi ambil untung jangka pendek.

Sejumlah isu individual emiten akan menjadi katalis pergerakan IHSG yang akan bergerak dengan level support 4.880 dan resistance di 4.940. (Ahm/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya