Data Inflasi Topang IHSG ke Zona Hijau

Ada sebanyak 138 saham menguat sehingga mendorong IHSG melaju di zona hijau.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 02 Agu 2016, 09:22 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2016, 09:22 WIB
20160801-IHSG-Melesat-Jakarta-AY
Pekerja menunjuk layar sekuritas di Jakarta, Senin (1/8). Pada perdagangan preopening, IHSG bergerak menguat 64,216 poin (1,23%) ke 5.280,210. Sementara indeks LQ45 bergerak naik 16,105 poin (1,80%) ke908.947. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat berada di zona merah pada awal perdagangan di awal Agustus ini.

Namun indeks kemudian berbalik ke zona hijau pada perdagangan Selasa (2/8/2016). Data inflasi masih menopang laju IHSG pada hari kedua Agustus ini.

Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG terus melanjutkan penguatan dengan naik 10,77 poin atau 0,20 persen ke level 5.372,76. Indeks saham LQ45 mendaki 0,13 persen ke level 927,30.

Ada sebanyak 138 saham menguat sehingga mendorong IHSG melaju di zona hijau. Sedangkan 68 saham melemah dan 71 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.376,76 dan terendah 5.356,42.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 30.603 kali dengan volume perdagangan 691,1 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 591,2 miliar.

Investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 11 miliar. Sedangkan investor lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 11 miliar.

Secara sektoral, hampir seluruh sektor saham menguat. Hanya sektor infrastruktur, konstruksi dan perkebunan yang berada di zona merah.

Saham-saham yang menguat antara lain saham ERTX naik 21,93 persen ke level Rp 278 per saham, saham KARW menanjak 17,65 persen ke level Rp 220 per saham, dan saham CEKA melonjak 11,51 persen ke level Rp 1.695 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham PTSN turun 8,96 persen ke level Rp 61 per saham, saham MGNA tergelincir 6,45 persen ke level Rp 58 per saham, dan saham BIKA merosot 6,19 persen ke level Rp 530 per saham.

Analis PT Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih sebelumnya memang memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terus menguat pada perdagangan Selasa ini.

Data inflasi yang positif menjadi pendorong kenaikan IHSG. Inflasi yang rendah bukan indikasi daya beli masyarakat turun. Menurut dia, pemerintah berhasil mengontrol inflasi saat Lebaran.

"Kalau kita lihat perusahaan konsumsi penjualannya terus naik," kata dia kepada Liputan6.com.(Zul/Nrm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya