Wall Street Cetak Rekor Tertinggi

Dow Jones industrial average (DJIA) melonjak 0,64 persen dan berakhir di level 18.613,52.

oleh Arthur Gideon diperbarui 12 Agu 2016, 04:30 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2016, 04:30 WIB
Wall Street Tumbang Dipicu Saham AIG dan Twitter
Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada Selasa (Rabu pagi).

Liputan6.com, New York - Wall Street mampu berakhir di zona hijau pada perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta) dan mencetak rekor tertinggi. Melonjaknya harga minyak dan juga kenaikan saham dari emiten ritel menjadi pendorong utama kenaikan Wall Street.

Mengutip Reuters, Jumat (12/8/2016), Dow Jones industrial average (DJIA) melonjak 0,64 persen dan berakhir di level 18.613,52. S&P 500 naik 0,47 persen dan parkir di angka 2.185,79. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,46 persen ke angka 5.228,40.

Harga minyak mentah melonjak 5 persen setelah Menteri Energi Arab Saudi mengatakan bahwa ada potensi kenaikan harga minyak dalam beberapa bulan ke depan setelah melihat data-data permintaan yang ada.

Sesaat setelah komentar tersebut, Indeks S&P 500 langsung melonjak dengan pendorong utama kenaikan adalah saham Chevron.

Selain itu, pendorong kenaikan Wall Street adalah saham-saham di sektor ritel. Saham Department store Macy melonjak 17 persen dan menjadi kinerja terbaik perusahaan di sektor ritel dalam 8 tahun terakhir.

Pendorong utama kenaikan saham Macy karena perusahaan tersebut mengumumkan bahwa perkiraan penutupan jaringan toko yang ada tidak akan sebesar rencana semula. Di awal, perusahaan berencana untuk menutup 100 toko pada tahun ini.

"Aku sedikit terkejut dengan pencetakan rekor tertinggi lagi," jelas Direktur Pelaksana Charles Schwab, Austin, Randy Frederick.

Data ekonomi yang juga naik ikut mendorong kenaikan Wall Street. Jumlah orang Amerika Serikat (AS) yang mengajukan tunjangan pengangguran mengalami penurunan menjadi 266 ribu orang dari sebelumya 269 ribu orang. (Gdn/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya