Laporan Keuangan Emiten Mengecewakan, Wall Street Tertekan

Saham beberapa perusahaan besar yang diharapkan mampu mendorong penguatan Wall Street ternyata tumbang.

oleh Arthur Gideon diperbarui 26 Okt 2016, 04:30 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2016, 04:30 WIB
Saham beberapa perusahaan besar yang diharapkan mampu mendorong penguatan Wall Street ternyata tumbang.
Saham beberapa perusahaan besar yang diharapkan mampu mendorong penguatan Wall Street ternyata tumbang.

Liputan6.com, New York - Wall Street tertekan pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Laporan keuangan dari beberapa emiten di bawah perkiraan pasar sehingga mendorong aksi jual yang kemudian menekan bursa saham di Amerika Serikat (AS) tersebut.

Mengutip Reuters, Rabu (26/10/2016), Dow Jones industrial average turun 53,76 poin atau 0,3 persen ke level 18.169,27. S&P 500 kehilangan 8,17 poin atau 0,38 persen ke angka 2.143,16. Sedangkan Nasdaq Composite turun 26,43 poin atau 0,5 persen ke level 5.283,40.

Sembilan dari sebelas sektor pembentuk Indeks S&P 500 berakhir di zona merah. Sektor perumahan dan juga konsumsi yang semula diharapkan mampu mendorong penguatan indeks ternyata gagal bertahan di zona hijau.

Saham beberapa perusahaan besar yang diharapkan mampu mendorong penguatan Wall Street ternyata tumbang. Contohnya Whirlpool, General Motors Co, Caterpillar Inc dan 3M.

"Kami melihat kenaikan yang dibukukan pada Senin kemarin ternyata tidak bisa dipertahankan karena ada beberapa nama yang membukukan laporan kinerja di bawah perkiraan," jelas Wakil Kepala Investasi OakBrook Investments, Lisle, Illinois, AS, Peter Jankovskis.

Ia melanjutkan, laporan keuangan emiten pada kuartal III tahun ini sangat bercampur. Ada beberapa emiten yang mampu membukukan kinerja di atas perkiraan tetapi banyak juga yang membukukan kinerja di bawah ekspektasi.

Gerak Wall Street ke depan masih belum bisa diperkirakan secara pasti. Saat ini pelaku pasar masih menunggu laporan keuangan beberapa perusahaan besar lain seperti Apple, Alphabet Amazon dan juga Boeing. (Gdn/Ndw)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya