Investor Buru Saham, IHSG Cetak Rekor Lagi ke 5.676

Investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 523 miliar di seluruh pasar sehingga dorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke zona hijau.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Apr 2017, 16:15 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2017, 16:15 WIB
Ilustrasi laju IHSG
Investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 523 miliar di pasar reguler dorong kenaikan IHSG.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi namun akhirnya dapat berbalik arah ke zona hijau. Aksi beli investor asing masih jadi katalis positif untuk IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (5/4/2017), IHSG naik 25,15 poin atau 0,45 persen ke level 5.676,98. Indeks saham LQ45 menguat 0,31 persen ke level 943,81. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menghijau. Level IHSG termasuk tertinggi sepanjang sejarah. Sebelumnya IHSG ke level 5.651 pada penutupan perdagangan saham Selasa kemarin.

Ada sebanyak 164 saham menghijau sehingga mendorong penguatan IHSG. Sedangkan 147 saham melemah dan 121 saham diam di tempat. Pada perdagangan Kamis ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.676,98 dan terendah 5.644,79. Transaksi perdagangan juga cukup ramai.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 384.755 kali dengan volume perdagangan 17,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 7,6 triliun. Investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 523 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.323.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau. Sektor saham industri dasar naik 2,71 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur mendaki 0,91 persen dan sektor saham keuangan menanjak 0,71 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham RIGS naik 34,02 persen ke level Rp 260 per saham, saham GIAA melonjak 13,22 persen ke level Rp 394 per saham, dan saham PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) mendaki 13,41 persen ke level Rp 2.960 per saham.

Saham-saham yang tergelincir antara lain saham KOIN turun 23,53 persen ke level Rp 260 per saham, saham ICON merosot 23,08 persen ke level Rp 300 per saham, dan saham IBST susut 20,45 persen ke level Rp 1.750 per saham.

Sebagian besar bursa Asia menghijau kecuali indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,01 persen ke level 2.160,85 dan indeks saham Singapura melemah 0,14 persen ke level 3.174.

Selain itu, indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 0,57 persen ke level 24.400, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,27 persen ke level 18.861, indeks saham Shanghai melonjak 1,48 persen ke level 3.270 dan catatkan penguatan terbesar. Sedangkan indeks saham Taiwan menguat 1,41 persen ke level 9.949.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, saat ini tidak ada banyak sentimen pengaruhi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Aliran dana investor asing masih masuk ke pasar saham turut mendukung IHSG. Sedangkan kalau dari eksternal,menurut William dipengaruhi harga minyak dan batu bara. "Kalau rupiah relatif mendatar, tidak terlalu bergejolak sehingga tak pengaruhi IHSG," ujar William saat dihubungi Liputan6.com.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya