Wall Street Melemah Usai Investor Alihkan Kekhawatiran Geopolitik

Investor berusaha mengalihkan kekhawatiran terhadap kondisi geopolitik Amerika Serikat dan Korea Utara sehingga pengaruhi wall street.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Agu 2017, 05:00 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2017, 05:00 WIB
Wall Street Tertekan Kena Imbas Krisis Yunani
Ilustrasi wall street

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah seiring investor berusaha mengalihkan kekhawatiran kondisi geopolitik Korea Utara dan AS. Sebelumnya Presiden AS Donald Trump keluarkan pernyataan keras terhadap Korea Utara cenderung membebani pasar saham.

Pada penutupan perdagangan saham Kamis (Rabu pagi WIB), indeks saham Dow Jones melemah 36,64 poin atau 0,17 persen ke level 22.048. Indeks saham S&P 500 susut 0,09 poin atau 0,04 persen ke level 2.474,02. Indeks saham Nasdaq tergelincir 18,13 poin atau 0,28 persen ke level 6.352,33.

Di sisi lain, indeks volatilitas CBOE VIX yang mengukur kecemasan investor melemah ke posisi 11,11 usai menguat 12,63. Investor berusaha untuk mengalihkan fokus kepada kekuatan ekonomi global dan jelang berakhirnya musim laporan keuangan.

"Sungguh menakjubkan ketika Anda mempertimbangkan berita utama dan tenangnya pasar saham. Ada sejumlah kekhawatiran sebelumnya namun beberapa pembeli masuk," ujar Ryan Detrick, Analis LPL Financial, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (10/8/2017).

Investor telah beralih ke investasi safe haven usai penguatan data ekonomi AS dan kekhawatiran terhadap kondisi geopolitik AS dan Korea Utara.

"Anda perlu melihat sesuatu lebih nyata dari pada sekadar retorika untuk tekanan lebih besar," ujar Richard Steinberg, Direktur Pelaksana High Tower Advisors.

Kondisi politik mengangkat sektor saham defensif. Saham Lockheed Martin, Raytheon, General Dynamics dan Northhrop Grumman menguat. Indeks sektor saham defensif naik 1,6 persen usai capai rekor tertinggi.

Enam dari sektor saham S&P 500 cenderung menguat. Indeks sektor saham konsumsi turun 0,47 persen. Hal itu didorong penurunan saham Priceline dan Walt Disney.

Saham Disney turun 3,9 persen seiring investor skeptis terhadap rencana perseroan untuk meluncurkan layanan jasa streaming. Sedangkan saham operator perjalanan Priceline susut 6,9 persen usai perkiraan laporan keuangan mengecewakan.

Adapun volume perdagangan saham tercatat 6,48 miliar saham di bursa saham AS atau wall street. Angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata volume perdagangan saham sekitar 6,16 miliar saham.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya