Wall Street Berakhir Lebih Tinggi

Kenaikan indeks S&P antara lain terdorong sektor konsumen yang naik 0,7 persen, dan teknologi 0,6 persen.

oleh Nurmayanti diperbarui 08 Agu 2017, 05:02 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2017, 05:02 WIB
Wall Street
(Foto: Forbes)

Liputan6.com, Jakarta Wall street menguat dengan Dow ditutup naik untuk kesembilan kalinya berturut-turut. Indeks S&P  juga berakhir meningkat, terpicu kenaikan di sektor konsumen dan teknologi yang mengimbangi penurunan pada energi.

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average DJI naik 25,61 poin, atau 0,12 persen menjadi 22.118,42. Terakhir kali indeks Dow ditutup naik secara terus menerus, terjadi pada Februari.

Sementara indeks S&P 500 menguat 4,08 poin atau 0,16 persen, ke posisi 2.480,91 dan Nasdaq Composite bertambah 32,21 poin, atau 0,51 persen, berakhir di level 6.383,77.

Kenaikan indeks S&P antara lain terdorong sektor konsumen yang naik 0,7 persen, dan teknologi naik 0,6 persen.

Namun volume perdagangan tercatat tak besar karena investor mencermati hubungan Kongres Amerika Serikat (AS) dan Presiden Donald Trump serta laporan laba perusahaan yang hampir berakhir dan diprediksi lebih tinggi dari perkiraan.

"Hari ini keyakinan berkurang. Tidak ada alasan bagi penjual dan pembeli sejauh ini, apalagi dengan melihat laporan kuartalan dan berita ekonomi minggu ini, " ujar Robert Pavlik, Kepala Strategi Pasar Boston Private Wealth di New York.

Laporan laba kuartal kedua mendorong pasar lebih luas dalam beberapa pekan terakhir. Demikian pula laporan pekerjaan Juli yang menguat turut menambah sentimen positif.

Beberapa investor memang terus mengamati kinerja beberapa sektor yang buruk, termasuk penurunan belanja di sektor ritel, menurut Rick Meckler, Presiden LibertyView Capital Management di Jersey City, New Jersey.

"Apa yang Anda benar-benar lihat adalah rotasi industri yang sangat kecil," kata Meckler.

Ke depan, investor diprediksi akan meneliti hasil kuartalan dari perusahaan ritel. Tercatat saham Wal-Mart (WMT.N) naik hampir 1 persen. Kemudian saham Tyson Foods (TSN.N), naik 5,7 persen.

Saham industri energi yang sebelumnya memimpin, turun 0,9 persen seiring penurunan harga minyak. Sekitar 5,29 miliar saham berpindah tangan di AS dibandingkan 6,13 miliar rata-rata selama 20 sesi terakhir.

Tonton video menarik berikut ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya