Usai Melemah, IHSG Diproyeksi Variatif

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi variatif pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 22 Agu 2017, 06:30 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2017, 06:30 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi variatif pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, IHSG akan bergerak pada support 5.850 dan resistance 5.910.

Sehari sebelumnya, IHSG ditutup melemah sebanyak 32,84 poin atau 0,56 persen ke level 5.861,81. Pelemahan tersebut dipengaruhi oleh sentimen penjualan mobil dan prospek suku bunga acuan.

Itu ditambah dengan aksi ambil untung (profit taking) pada sektor konsumer."Aksi profit taking pada sektor konsumer menjadi penekan IHSG," kata dia, di Jakarta, Selasa (22/8/2017).

Investor asing sendiri mencatatkan aksi beli bersih sebanyak Rp 57,52 miliar di pasar reguler. Sementara, investor asing tercatat melakukan jual bersih di pasar negoisasi sebesar Rp 1,58 triliun. Sehingga, total jual bersih Rp 1,52 triliun.

"Angka yang cukup besar pada bulan Agustus 2017," ujar dia.

Lanjar merekomendasikan beberapa saham yakni PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), PT PP Tbk (PTPP), PT Timah Tbk (TINS), PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL).

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya