Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang naik pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini. Kondisi fundamental ekonomi Indonesia positif diharapkan dapat menjadi katalis untuk IHSG.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, IHSG masuk konsolidasi wajar. Secara teknikal, ia menilai level support IHSG masih terlihat cukup kuat bertahan hingga ini. William menilai, penopang IHSG masih berasal dari kuatnya fundamental ekonomi Indonesia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang stabil.
"IHSG berpotensi menguat di kisaran 5.813-5.945," ujar dia dalam ulasannya, Jumat (25/8/2017).
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG akan kembali tertekan dalam jangka pendek. IHSG akan mencoba menguji level support di 5.888 yang selanjutnya di kisaran 5.850. Lanjar memprediksi, IHSG akan berada di level 5.850-5.900.
"Secara teknikal IHSG membentuk pola bearish usai berada di level tertinggi tahun ini. Namun pergerakan IHSG masih cukup tertahan pada moving average lima hari," kata Lanjar.
Untuk pilihan saham, Lanjar memilih saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Astra International Tbk (ASII), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Sedangkan William memilih saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), JSMR, dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).
Pada perdagangan saham Kamis kemarin, IHSG melemah 19,91 poin ke level 5.894,12. Investor melakukan aksi jual di saham sektor konsumsi, keuangan dan perbankan sehingga menekan IHSG. Investor asing melakukan aksi jual Rp 584,32 miliar.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: