IHSG Memerah, Saham Aneka Industri Catat Penurunan Terbesar

Pada pembukaan IHSG hari ini, total frekuensi perdagangan saham sekitar 6.963 kali dengan volume perdagangan 267,8 juta saham.

oleh Nurmayanti diperbarui 29 Agu 2017, 09:15 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2017, 09:15 WIB
Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada perdagangan saham hari ini. Penurunan terbesar terjadi pada sektor saham aneka industri.

Pada pembukaan perdagangan saham, Selasa (29/8/2017), IHSG turun 8,7 poin atau 0,15 persen ke level 5.894,74. Ada sebanyak 88 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. Sedangkan 55 saham melemah. Sementara 101 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 6.963 kali dengan volume perdagangan 267,8 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 174 miliar. Investor asing melakukan aksi jual Rp 3,78 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.347.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan. Sektor saham aneka industri turun 0,49 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham keuangan yang melemah 0,31 persen dan sektor saham aneka konsumsi tergelincir 0,20 persen.

Adapun sedangkan sektor saham yang mencatatkan kenaikan, yakni pertambangan yang menguat 1,34 persen, dan perdagangan sebesar 0,15 persen.

Saham-saham yang mencatatkan top gainers antara lain saham ALKA naik 19,72 persen ke posisi Rp 515, saham ARTA melonjak 19,05 persen ke level Rp 400 per saham, dan saham PTSN menanjak 12,12 persen ke level Rp 148 per saham.

Sedangkan saham-saham yang membukukan top losers antara lain saham ALTO turun 6,67 persen ke level Rp 280 per saham, saham PGLI tergelincir 5 persen ke level Rp 95 per saham, dan saham MYOH turun 4,86 persen ke level Rp 685 per saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, IHSG terlihat masih menguji level konsolidasi baru yang sedang berusaha dibentuk untuk kenaikan level IHSG berikutnya.

Ia menilai, level resistance baru IHSG yang telah tercapai dengan ditandai rekor tertinggi dapat mendorong IHSG menguat dalam jangka panjang. Harga komoditas yang sedang berfluktuasi akan turut mempengaruhi laju IHSG.

"IHSG berpotensi menguat dengan kisaran 5.823-5.945," ujar William dalam ulasannya.

Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG akan kembali bervariasi dengan mencoba berada di zona hijau. IHSG akan bergerak di kisaran 5.880-5.915.

"Pergerakan IHSG secara teknikal meski ditutup melemah namun mampu bertahan di moving average lima harian. Indikator terkonsolidasi negatif pada level jenuh beli dengan momentum indikator yang mulai jenuh dan tertekan untuk menguji level support IHSG," jelas Lanjar.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya