Sektor Saham Barang Konsumsi Angkat IHSG ke Level 5.915

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 21,24 poin ke level 5.915 pada penutupan perdagangan saham Jumat pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Agu 2017, 16:15 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2017, 16:15 WIB
20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Ilustrasi laju IHSG

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi dengan kecenderungan menguat. Bahkan IHSG sentuh level tertinggi baru menjelang akhir pekan ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (25/8/2017), IHSG naik 21,24 poin atau 0,36 persen ke level 5.915,36. Indeks saham LQ45 menguat 0,47 persen ke level 987,87. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Ada sebanyak 149 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara itu, 146 saham melemah jadi menahan penguatan IHSG. 138 saham diam diam di tempat.

Menjelang akhir pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.915,36 dan terendah 5.880,02. Transaksi perdagangan saham tidak terlalu ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 289.392 kali dengan volume perdagangan 9,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 4,9 triliun.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 173,48 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.337. Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor tambang turun 0,67 persen, sektor industri melemah 0,23 persen dan sektor saham infrastruktur susut 0,17 persen.

Sektor saham barang konsumsi menguat 1,29 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur mendaki 0,77 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham MREI melonjak 15,19 persen ke level 3.110, saham TALF menanjak 13,12 persen ke level 362, dan saham PLIN naik 12,20 persen ke level 4.600.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham BRAM turun 20 persen ke level 6.800, saham TRAM merosot 19,29 persen ke level 159, dan saham GSMF tergelincir 13,57 persen ke level 121.

Bursa saham Asia pun sebagian besar menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,2 persen ke level 27.848, indeks saham Korea Selatan Kospi bertambah 0,11 persen ke level 2.378, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,51 persen ke level 19.452.

Sementara itu, indeks saham Shanghai menguat 1,83 persen ke level 3.331,52, indeks saham Taiwan naik 0,25 persen ke level 10.515, dan indeks saham Singapura melemah 0,29 persen ke level 3.262.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, secara teknikal laju IHSG menguat usai alami pelemahan. William menilai, IHSG cenderung konsolidasi, dan mencoba level resistance terbaru. Selain itu, harga komoditas terutama nikel yang terus menguat mendorong kenaikan sejumlah saham emiten tambang.

"IHSG alami technical rebound. Cenderung konsolidasi. Kalau dari dalam negeri jelang pergantian bulan jadi menanti rilis kinerja emiten kuartal III," ujar William saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, efek suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) turun 25 basis poin jadi 4,5 persen juga masih berlanjut. Ini berdampak ke sektor saham konsumsi.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya