Saham Infrastruktur Dorong IHSG ke Zona Hijau

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 25 Agu 2017, 09:13 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2017, 09:13 WIB
20161125- Sesi Siang IHSG Naik 5 Persen-JAkarta-Angga Yuniar
Volume perdagangan hingga sesi siang ini tercatat sebanyak 3,795 miliar saham senilai Rp 1,982 triliun. Sebanyak 163 saham naik, 111 saham melemah dan 89 saham stagnan, Jakarta, Jumat (25/11). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat.  Pergerakan ini berlawanan dengan bursa Amerika Serikat yang melemah dan Bursa Asia yang bervariasi.

Berdasarkan data RTI, Jumat (25/8/2017), IHSG naik tipis 7,1 poin atau 0,13 persen ke level 5.902,72. Indeks saham LQ45 menguat 0,21 persen ke level 984,97. Sebagian besar indeks saham acuan pun melemah.

Ada sebanyak 86 saham menguat sehingga membawa IHSG ke zona hijau. Sedangkan 45 saham merosot dan 75 saham lainnya diam di tempat. Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.906,11 dan terendah 5.896,69.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 7530 klai dengan volume perdagangan 252,9 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 2186,4 miliar.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 1,8 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.341.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau dipimpin sektor saham infrastruktur dengan penguatan 0,39 persen, diikuti sektor saham agrikultur naik 0,23 persen. Sementara itu, sektor saham barang konsumsi tergelincir 0,14 persen.

Saham-saham yang bukukan top gainers antara lain saham RIGS naik 10,10 persen ke level 218, saham BCIP melonjak 9,02 persen ke level 145, dan saham INDX menanjak 6,35 persen ke level 134.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BRAM turun 20 persen ke level 6.800, saham TRAM merosot 15,23 persen ke level 166, dan saham ALKA susut 7,30 persen ke level 330 per saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, IHSG masuk konsolidasi wajar. Secara teknikal, ia menilai level support IHSG masih terlihat cukup kuat bertahan hingga ini. William menilai, penopang IHSG masih berasal dari kuatnya fundamental ekonomi Indonesia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang stabil.

"IHSG berpotensi menguat di kisaran 5.813-5.945," ujar dia dalam ulasannya, Jumat (25/8/2017).

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya