10 Sektor Saham Kompak Melemah, IHSG Tergelincir 22 Poin

Investor asing masih jual saham dan bursa saham global tertekan menjadi sentimen negatif buat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Mei 2018, 09:15 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2018, 09:15 WIB
Pembukaan-Saham
Pekerja mengamati layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu pertahankan pergerakan di zona hijau. Mengikuti bursa saham global yang tertekan, IHSG pun melaju di zona merah.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (3/5/2018), IHSG melemah 22,07 poin atau 0,37 persen ke posisi 5.990,16. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG susut 25,94 poin atau 0,43 persen ke posisi 5.986,29. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,93 persen ke posisi 955,31.

Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.996,48 dan terendah 5.973,70. Sebanyak 106 saham melemah sehingga menekan IHSG. 81 saham menguat dan 82 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 18.025 kali dengan volume perdagangan 183,7 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 264,9 miliar. Investor asing jual saham Rp 32,17 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.958.

10 sektor saham pun kompak melemah. Sektor saham infrastruktur turun 0,94 persen, sektor saham keuangan merosot 0,84 persen, dan sektor saham tambang tergelincir 0,68 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham NICK naik 24,71 persen ke posisi Rp 424 per saham, saham DFAM menguat 24,54 persen ke posisi Rp 406 per saham, dan saham HOME menanjak 11,11 persen ke posisi Rp 100 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham GDST turun 5,43 persen ke posisi Rp 122 per saham, saham HELI merosot 5,29 persen ke posisi Rp 179 per saham, dan saham SOCI tergelincir 4,63 persen ke posisi Rp 206 per saham.

Bursa saham Asia pun berada di zona merah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,5 persen, dan catatkan penurunan terbesar di bursa saham Asia. Indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,11 persen, indeks saham Shanghai melemah 0,45 persen, indeks saham Singapura merosot 1,05 persen dan indeks saham Taiwan turun 0,65 persen.

Mengutip laporan PT Ashmore Assets Management Indonesia, IHSG menguat 0,29 persen pada perdagangan saham kemarin. Penguatan IHSG ditopang saham-saham berkapitalisasi besar. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk pun melaporkan laba bersih tumbuh 11 persen menjadi Rp 7,4 triliun pada kuartal I 2018.

Laporan DBS pun menyebutkan, Bank Indonesia (BI) akan membeli obligasi pada pasar sekunder yang merupakan bagian dari intervensi yang digunakan untuk stabilkan pasar obligasi. Langkah ini dilakukan apabila aksi jual pada pasar obligasi masih berlangsung.

 

Prediksi Analis

Jelang Hasil The Fed, IHSG Naik 74 Poin
Ada sebanyak 190 saham menghijau sehingga mendukung penguatan ke level 4.483,45.

Laju Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Pergerakan bursa saham global tetap menjadi sentimen yang perlu diwaspadai.

Analis PT Binaartha Institutional Research Reza Priyambada menuturkan, IHSG kembali menguat pada perdagangan saham kemarin harus diuji seiring masih rentannya posisi IHSG untuk dapat kembali menguat.

Ini mengingat indeks saham global yang variatif dan diikuti masih melemahnya nilai tukar rupiah dapat berimbas pada minat pelaku pasar juga berimbas ke pergerakan IHSG.

Reza menambahkan, sentiment yang ada diharapkan mampu membuat IHSG mampu bertahan di zona positif. Namun tetap waspadai sentiment yang dapat membuat IHSG melemah.

"IHSG akan berada di kisaran support 5.982-5.996 dan resistance 6.026-6.038," kata Reza, seperti dikutip dalam ulasannya, Kamis (3/5/2018).

Analis dari PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya pun menuturkan hal sama. Ia prediksi IHSG berpotensi menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Hal itu juga asal level support IHSG dapat terjaga. IHSG akan bergerak di kisaran 5.888-6.123.

"Peluang kenaikan IHSG masih terbuka lebar seiring dengan rilis data kerja emiten kuartal I yang terlihat banyak dalam kondisi bagus. Hal ini tentunya dapat menopang IHSG hingga beberapa waktu mendatang," ujar William.

Rekomendasi saham

Untuk rekomendasi saham, Reza memilih saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Petrosea Tbk (PTRO), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), serta PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID).

Sementara itu, William merekomendasikan saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

William juga memilih saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), serta PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya