Saham Teknologi Bawa Wall Street Ditutup Menguat

Saham teknologi yang menguat, antara lain milik Apple (AAPL.O) dan Microsoft yang naik ke posisi tertinggi. Ini mendorong indeks teknologi S&P 500 mencapai rekor tinggi.

oleh Nurmayanti diperbarui 05 Jun 2018, 05:00 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2018, 05:00 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Wall Street ditutup menguat dengan tiga indeks utama tercatat naik, dipimpin reli saham teknologi. Ini mendorong Nasdaq ke rekor penutupan tertinggi dipicu investor yang bertaruh pada kelanjutan penguatan pertumbuhan ekonomi AS, meski penurunan harga minyak membebani sektor energi.

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average  naik 178,48 poin, atau 0,72 persen, menjadi 24.813,69. Sementara indeks S & P 500 naik 12,25 poin, atau 0,45 persen, menjadi 2,746.87.

Adapun Nasdaq Composite bertambah 52,13 poin, atau 0,69 persen, mencapai 7,606.46, yang merupakan rekor penutupan tertinggi.

Sektor teknologi pada indeks S & P 500 mernjadi pendorong kenaikan terbesar mencapai 0,8 persen.

Data pekerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan pada bulan Mei, juga masih merupakan kunci bagi optimisme investor karena para pedagang mengalihkan fokus mereka dari ketakutan terhadap perang perdagangan AS dan China baru-baru ini.

"Ada momentum dari laporan pekerjaan hari Jumat yang tumpah ke perdagangan Senin dan membantu mendorong saham lebih tinggi," kata Kristina Hooper, Kepala Strategi Pasar Global di Invesco di New York.

Namun, Hooper khawatir tentang pengumuman pemerintah AS pekan lalu tentang tarif baja dan aluminium terhadap Eropa, Kanada dan Meksiko.

"Investor mungkin terperangah jika ada dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi tahun ini dari langkah proteksionisme,"dia menambahkan.

Saham teknologi yang menguat, antara lain milik Apple (AAPL.O) dan Microsoft (MSFT.O) yang naik ke posisi tertinggi. Ini mendorong indeks teknologi S&P 500 mencapai rekor tinggi.

Apple meluncurkan sistem operasi terbaru iOS 12 pada sebuah konferensi yang mendorong harga sahamnya naik 0,8 persen.

Seiring dengan laporan pekerjaan, Kim Forrest, Manajer Portofolio Senior Fort Pitt Capital Group di Pittsburgh, juga menilai konferensi pengembangan Apple dan kesepakatan US$ 7,5 miliar Microsoft untuk membeli situs web coding pribadi GitHub Inc sebagai pendorong utama perdagangan saham pada Senin.

Sementara saham Amazon.com (AMZN.O) memimpin kenaikan pada indeks saham konsumen. Saham konsumen merupakan persentase terbesar dari 11 sektor pada indeks S&P, dengan kenaikan 1,1 persen.

 

Saham yang Jatuh

Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Sedangkan energi menjadi sektor yang memiliki penurunan sebesar 0,9 persen, dipicu jatuhnya harga minyak dunia seiring kekhawatiran tentang pertumbuhan produksi AS. 

Kemudian saham Nektar Therapeutics (NKTR.O) jatuh 41,8 persen dan membebani indeks setelah hasil eksperimen soal campuran dari obat kanker dengan Bristol-Myers Squibb's (BMY.N) Opdivo mengecewakan investor. Saham Bristol-Myers Squibb berakhir 3,2 persen lebih rendah.

Khusus saham Boeing (BA.N) tercatat naik 1,1 persen, dan menjadi pendorong terbesar indeks Dow.

Volume perdagangan bursa AS kali ini mencapai 6,5 miliar saham, dibandingkan dengan 6,6 miliar rata-rata untuk 20 sesi terakhir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya