Rilis Laporan Keuangan Topang Wall Street

Bursa saham AS atau wall street bervariasi di tengah sentimen rilis laporan keuangan perusahaan pada kuartal II 2018.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Jul 2018, 05:00 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2018, 05:00 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

 

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi di tengah sentimen rilis laporan keuangan perusahaan pada kuartal II 2018.

Indeks saham S&P 500 mencapai level tertinggi dalam lima bulan. Sedangkan indeks saham Dow Jones mencatatkan penguatan selama sesi lima berturut-turut. Hal tersebut didorong laba yang solid sehingga dorong saham keuangan dan industri. Sentimen itu juga memperkuat harapan untuk musim laporan keuangan kuartal II 2018.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones menguat 79,4 poin atau 0,32 persen ke posisi 25.199,29. Indeks saham S&P 500 naik tipis 6,07 poin atau 0,22 persen ke posisi 2.815,62. Indeks saham Nasdaq melemah 0,67 poin atau 0,01 persen ke posisi 7.854,44.

Kenaikan kinerja keuangan dari CSX Corp dan United Continental mengangkat indeks saham sektor industri S&P 500 1,1 persen. Sektor saham industri catatkan kinerja terbaik. Indeks saham Dow Jones Transport menanjak 2,3 persen, dan catatkan kenaikan terbesar dalam tiga bulan.

Sentimen rilis laporan keuangan juga bayangi wall street. Laporan kinerja keuangan diprediksi meningkat meski awal periode rilis laporan keuangan. Diperkirakan pendapatan perusahaan masuk indeks S&P 500 akan naik 21,4 persen pada kuartal II 2018. Angka ini naik dari perkiraan 20,7 persen pada 1 Juli 2018. Dari 48 perusahaan yang melaporkan kinerja sejauh ini, 87,5 persen membukukan laba di atas harapan analis.

"Bursa saham reli yang sangat bagus didorong kinerja pendapatan dan valuasi. Saya pikir pasar akan jauh lebih tinggi saat ini jika bukan karena orang khawatir tentang perdagangan," ujar Wayne Kaufman, Analis Phoenix Financial Services, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (19/7/2018).

Sementara itu, pada Rabu waktu setempat, Gubernur Bank Sentral AS atau the Federal Reserve, Jerome Powell dipertanyakan oleh anggota komite Dewan Perwakilan Rakyat mengenai meningkatnya proteksionisme dari waktu ke waktu akan timbulkan risiko bagi AS dan ekspansi global.

Sentimen lainnya di wall street berasal dari data ekonomi AS yang menunjukkan rilis data perumahan yang melambat. Data perumahan AS turun 12,3 persen pada Juni, dan masuk level terendah dalam sembilan bulan. Hal ini seiring harga kayu lebih mahal, kekurangan lahan dan tenaga kerja.

Kapitalisasi Pasar Saham Amazon Sentuh USD 900 Miliar

Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Sementara itu, kapitalisasi pasar saham Amazon capai USD 900 miliar untuk pertama kali. Ini menandai tonggak utama selama 21 tahun sebagai perusahaan publik. Hal ini mengancam Apple yang merupakan saham paling berharga di wall street.

Saham Berkshire Hathaway naik 5,3 persen sehingga mendorong sektor keuangan. Perusahaan hapus keterbatasan kemampuan untuk beli kembali saham. Selain itu, saham Morgan Stanley menguat 2,8 persen usai perseroan melaporkan laba kuartalan lebih baik.

Saham induk usaha Google Alphabet bergerak melemah usai regulator EU antitrust membebani perseroan dengan rekor denda USD 5 miliar.

Volume perdagangan saham di wall street tercatat 6 miliar saham. Angka ini lebih rendah dibandingkan rata-rata 20 harian perdagangan saham sekitar 6,48 miliar saham.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya