Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Penguatan IHSG terjadi di tengah aksi jual investor asing dan rupiah betah di posisi 15.200 per dolar AS.
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (9/10/2018), IHSG menguat 35,71 poin atau 0,62 persen ke posisi 5.796,79. Indeks saham LQ45 naik 0,85 persen ke posisi 911,81. Sebagian besar indeks saham acuan menguat kecuali indeks saham Pefindo melemah 0,77 persen.
Sebanyak 189 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 192 saham melemah dan 123 saham diam di tempat. Pada penutupan Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di posisi tertinggi 5.796,79 dan terendah 5.766,24.
Advertisement
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 346.432 kali dengan volume perdagangan saham 9,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,8 triliun.
Investor asing jual saham Rp 228,81 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) di kisaran Rp 15.227.
Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham tambang melemah 1,18 persen. Sektor saham aneka industri naik 2,12 persen, dan catatkan penguatan terbesar.
Disusul sektor saham industri dasar menguat 1,58 persen dan sektor saham keuangan menguat 1,09 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham MPRO melonjak 70 persen ke posisi Rp 187 per saham, saham HKMU menanjak 49,57 persen ke posisi Rp 344 per saham, dan saham KPAS menanjak 24,86 persen ke posisi Rp 442 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham KBLV melemah 17,96 persen ke posisi Rp 402 per saham, saham SPTO turun 11,83 persen ke posisi Rp 820 per saham, dan saham SPAX susut 9,66 persen ke posisi Rp 655 per saham.
Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,11 persen, indeks saham Jepang Nikkei melemah 1,32 persen, indeks saham Thailand tergelincir 0,20 persen dan indeks saham Singapura susut 0,57 persen. Selain itu, indeks saham Shanghai menguat 0,17 persen, indeks saham Taiwan mendaki 0,10 persen.
Analis PT Binaarta Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, apresiasi para pelaku pasar terhadap stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan membuat pergerakan IHSG menguat meski rupiah depresiasi melebihi level 15.200.
"Penguatan harga komoditas antara lain harga minyak west texas intermediate (WTI), emas, nikel turut memberikan sentimen positif bagi IHSG,” kata Nafan saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menambahkan, sentimen positif juga berasal dari faktor penyelenggaraan IMF-World Bank Annual Meetings 2018 di Bali yang masih berlangsung secara kondusif. Ini mampu meningkatkan citra Indonesia di mata internasional.
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
IHSG Menghijau di Awal Sesi Perdagangan
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menguat mengawali Selasa pekan ini. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) melemah ke posisi 15.205.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa 9 Oktober 2018, IHSG naik 10,84 poin atau 0,19 persen ke posisi 5.771,91.
Kemudian pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG masih tetap menguat 22,40 poin atau 0,39 persen ke posisi 5.785,88.
Indeks saham LQ45 juga menghijau 0,63 persen ke posisi 909,74. Seluruh indeks saham acuan menguat.
Adapun sebanyak 112 saham menguat sehingga mendorong IHSG. Kemudian 40 saham melemah dan 108 saham diam di tempat.
Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.789,91 dan terendah 5.771,91.
Total frekuensi perdagangan saham 7.393 kali dengan volume perdagangan saham 327,4 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 145,4 miliar.
Investor asing lepas saham Rp 14 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) melemah ke posisi 15.205.
Sektor saham yang menguat antara lain saham aneka industri yanng naik 0,82 persen. Kemudian saham keuangan sebesar 0,66 persen dan saham infrastruktur sebesar 0,46 persen.
Sementara yang melemah hanya satu sektor yaitu sektor saham perkebunan turun 0,15 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham MPRO mendaki 70 persen ke posisi Rp 187 per saham, saham HKMU menanjak 49,57 persen ke posisi Rp 388 per saham, dan saham KPAS menanjak 24,84 persen ke posisi Rp 442 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham GLOB merosot 31,96 persen ke posisi Rp 132 per saham, saham PANI turun 19,79 persen ke posisi Rp 154 per saham, dan saham DIGI merosot 9,23 persen ke posisi Rp 590 per saham.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement