Aksi Beli Investor Asing Capai Rp 1,2 Triliun, IHSG Menanjak 42,55 Poin

Sebagian besar sektor saham menghijau dorong laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau.

oleh Agustina Melani diperbarui 31 Okt 2018, 16:18 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2018, 16:18 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Pengunjung mengambil foto layar indeks harga saham gabungan yang menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan saham Rabu (31/10/2018). Penguatan IHSG juga ditopang dari aksi beli investor asing.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu pekan ini, IHSG mendaki 42,55 poin atau 0,74 persen ke posisi 5.831,65. Indeks saham LQ45 menguat 0,99 persen ke posisi 922,71. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Sebanyak 208 saham menguat sehingga dorong IHSG ke zona hijau. 183 saham melemah dan 120 saham diam di tempat. Pada perdagangan saham Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.835,17 dan terendah 5.769,54.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 376.812 kali dengan volume perdagangan 10,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,1 triliun. Investor asing beli saham Rp 1,21 triliun di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 15.205.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham barang konsumsi, perdagangan dan manufaktur yang tertekan. Sektor saham pertanian naik 2,23 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri menanjak 2,13 persen dan sektor saham keuangan menguat 1,93 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham PTSN mendaki 24,83 persen ke posisi Rp 362 per saham, saham MPRO menguat 22,81 persen ke posisi Rp 700 per saham, dan saham DSNG menanjak 21,55 persen ke posisi Rp 440 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham CAKK merosot 35,71 persen ke posisi Rp 108 per saham, saham MLPT turun 21,50 persen ke posisi Rp 785 per saham, dan saham TBMS susut 16,11 persen ke posisi Rp 755 per saham.

Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,6 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,74 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 2,16 persen.

Selain itu, indeks saham Thailand mendaki 1,54 persen, indeks saham Shanghai bertambah 1,35 persen, indeks saham Singapura menguat 1,76 persen dan indeks saham Taiwan naik 2,9 persen, dan bukukan penguatan terbesar di Asia.

 

IHSG Menghijau pada Awal Sesi Perdagangan

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat di awal perdagangan saham Rabu pekan ini. Seluruh sektor menguat dengan indeks saham infrastruktur catatkan penguatan terbesar 1,43 persen.

Pada pembukaan Rabu 31 Oktober 2018, IHSG menguat 28,39 poin atau 0,49 persen ke posisi 5.817,49. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG menguat lebih besar 44,97 poin atau 0,78 persen ke posisi 5.833,08.

Indeks saham LQ45 mendaki 0,93 persen ke posisi 921,93. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5835,17 dan terendah 5.817,21. Sebanyak 138 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Selain itu 44 saham melemah dan 87 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 12.233 kali dengan volume perdagangan saham 595 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 600 miliar.

Investor asing beli saham Rp 9seluruh sektor menguat dengan indeks saham infrastruktur catatkan penguatan terbesar 1,43 persen. miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 15.230.

Secara sektoral, seluruh sektor menguat dengan indeks saham infrastruktur catatkan penguatan terbesar 1,43 persen. Disusul sektor saham industri dasar menanjak 1,26 persen dan sektor saham perdagangan mendaki 0,78 persen.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan antara lain saham AMRT mendaki 11,69 persen ke posisi Rp 860 per saham, saham TCPI menanjak 7,08 persen ke posisi Rp 5.675 per saham, dan saham VICO menguat 6,32 persen ke posisi Rp 101 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham CAKK turun 33,93 persen ke posisi Rp 111 per saham, saham MPRO merosot 17,89 persen ke posisi Rp 468 per saham, dan saham UNIC tergelincir 14,60 persen ke posisi Rp 3.450 per saham.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya