IHSG Berpeluang Menghijau, Koleksi Saham Berikut Ini

Kemungkinan IHSG akan perkasa bergerak di rentang support 6.400 dan resistance 6.470.

oleh Bawono Yadika diperbarui 23 Jul 2019, 06:31 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2019, 06:31 WIB
Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak menghijau pada perdagangan saham Selasa (23/7/2019).

Senior Research PT KGI Sekuritas, Yuganur Wijanarko menjelaskan, meski indeks ditutup melemah pada perdagangan saham Senin (22/7), IHSG berpeluang menguat pada hari ini.

Alasanya, aksi jual kaum beruang yang disebabkan oleh volatilitas regional dapat tertahan oleh pembelian saham unggulan dan lapis dua oleh kaum banteng di daerah support 6.400.

Oleh karena itu, momentum pelemahan indeks menurutnya dapat dikatakan sudah reda dan waktunya IHSG untuk siap melaju kembali naik ke level 6.500.

"Kemungkinan IHSG akan perkasa bergerak di rentang support 6.400 dan resistance 6.470," ujarnya dalam risetnya di Jakarta.

Diperkuat, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gustama mengatakan, IHSG secara teknikal mengindikasikan adanya ruang untuk bertengger di zona hijau.

Kata dia, indeks berpotensi menghijau dengan diperdagangkan pada kisaran support dan resistance di level 6.393-6.488.

Adapun sejumlah saham rekomendasi darinya ialah saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).

Kemudian dari KGI Sekuritas menganjurkan investor untuk mengoleksi saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Perdagangan Kemarin

IHSG
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan awal pekan ini. Dari 10 sektor pembentuk saham, 8 sektor diantara berada di zona merah.

Pada penutupan perdagangan saham Senin (22/7/2019), IHSG turun 22,99 poin atau 0,36 persen ke level 6.433,54. Indeks saham LQ45 juga menguat 0,3 persen ke posisi 1.030,32.

Sebanyak 263 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 157 saham menguat dan 144 saham diam di tempat. 

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 464.194 kali dengan volume perdagangan 17,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,8 triliun.

Investor asing beli Rp 24,4 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.945.

Dari 10 sektor pembentuk saham, delapan sektor melemah. Sektor barang konsumsi melemah paling dalam dengan turun 1,09 persen, diikuti sektor perdagangan turun 0,99 persen dan sektor pertanian turun 0,8 persen.

Sedangkan sektor yang menguat yaitu industri dasar yang naik 0,25 persen dan sektor keuangan naik 0,17 persen.

Saham-saham yang menopang IHSG ke zona hijau dengan penguatan tertinggi yaitu SIMA yang naik 29,73 persen ke Rp 96 per saham, XSPI naik 25 persen ke Rp 750 per saham dan PAMG naik 25 persen ke Rp 650 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain TFCO turun 24,44 persen ke Rp 476 per saham, GLOB turun 23,81 persen ke Rp 480 per saham dan IBFN turun 14,29 persen ke Rp 216 per saham.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya